Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Harapan Suzuki pada Pemerintahan Prabowo untuk Industri Otomotif

Suzuki berharap pemerintahan Prabowo menerbitkan kebijakan yang mendukung pasar otomotif.
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan di stan Suzuki saat berlangsungnya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan di stan Suzuki saat berlangsungnya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, Suzuki Indonesia menaruh asa kepada pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto yang segera dilantik dalam waktu dekat, tepatnya pada 20 Oktober 2024.

Managing Director Suzuki Indomobil Motor (SIM) Shodiq Wicaksono mengatakan, perseroan berharap pemerintahan baru akan menerbitkan kebijakan yang mendukung pemulihan pasar otomotif domestik.

"Menjelang adanya kabinet pemerintahan yang baru, kami berharap industri otomotif di dalam negeri yang telah berjalan dan terbukti berkontribusi bagi Indonesia selalu di-support lewat berbagai kebijakan positif dan populer," ujar Shodiq kepada Bisnis, dikutip Senin (30/9/2024).

Sejauh ini, baru mobil listrik berbasis baterai (BEV) yang mendapatkan beragam fasilitas, mulai dari PPnBM 0% hingga PPN ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 10%. Fasilitas PPN DTP diberikan khusus atas mobil listrik dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal sebesar 40%.

Sementara itu, keputusan pemerintah terkait insentif mobil hybrid masih belum jelas hingga saat ini. Sebab, meskipun tidak diresmikan, kebijakan tersebut juga tak sepenuhnya ditolak oleh pemerintah.

Sebelumnya, pada Agustus 2024 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui ada beberapa pihak yang menunggu kebijakan baru untuk segmen hybrid. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah akan tetap dengan kebijakan-kebijakan yang ada.

Suzuki pun berharap pemerintahan baru dapat menelurkan kebijakan yang dapat mengakselerasi penjualan model elektrifikasi. Pasalnya, Suzuki memiliki model mild hybrid electric vehicle (HEV) seperti Suzuki XL-7 Hybrid dan Ertiga Hybrid.

"Dengan tujuan bisa mewujudkan pertumbuhan penjualan sektor otomotif yang berdampak kepada industri serta berefek domino kepada perekonomian yang berkaitan secara langsung," kata Shodiq.

Meskipun demikian, Suzuki optimistis bahwa penjualan mobil akan moncer setelah pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral. 

Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga 25 basis poin ke level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2024. Disusul oleh Bank Sentral AS The Fed yang juga memangkas suku bunga 50 basis poin ke level 4,75%-5%. 

Shodiq mengatakan, momentum pelonggaran moneter tersebut turut ditopang oleh upaya tim sales dan marketing Suzuki yang menghadirkan berbagai strategi maupun program menarik bagi calon konsumen. 

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Agustus 2024, penjualan Suzuki tembus 5.265 unit, sedangkan sepanjang 8 bulan pertama 2024, perseroan mencatatkan penjualan 43.808 unit.

Secara keseluruhan, sepanjang Januari - Agustus 2024, Gaikindo mencatat total penjualan mobil wholesales tercatat sebesar 560.619 unit atau turun 17,1% year-on-year (yoy) dari periode sama 2023 sebesar 675.859 unit.

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 12,1% yoy menjadi 584.857 unit pada 8 bulan pertama 2024, dibandingkan 665.262 pada periode yang sama 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper