Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) berharap pemerintahan kabinet baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendukung produk-produk kendaraan rendah emisi, seperti mobil hybrid hingga bioetanol.
Pasalnya, sejauh ini pemerintah hanya memberikan dukungan berupa insentif terhadap mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
Marketing Director Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan pemerintahan baru juga perlu memberikan dukungan terhadap produk-produk yang menghasilkan emisi rendah, termasuk yang sudah diproduksi dalam negeri.
"Saya rasa wajar untuk didukung oleh siapapun, termasuk pemerintah. Apalagi banyak produk-produk kami yang sudah diproduksi dalam negeri, misalnya hybrid ada Innova Zenix, ada Yaris Cross, dan ada juga beberapa produk yang sudah bisa flexy fuel, baik biosolar maupun bioetanol," ujar Anton di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya masih akan menunggu hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024, dan pembentukan kabinet baru. Toyota juga akan menjalin komunikasi intens dengan pemerintahan terkait.
"Jadi bulan Oktober nanti akan ada pelantikan pemerintahan baru, saya rasa diskusi akan berjalan terus. Tetapi kami konsisten bahwa produk-produk yang emisi rendah dan produksi dalam negeri, kami ingin dapat dukungan sebanyak-banyaknya dari pemerintah dan masyarakat," kata Anton.
Baca Juga
Sebagai pengingat, pada Agustus lalu, pemerintah melalui Kemenko Perekonomian memastikan bahwa tidak akan ada penambahan kebijakan baru untuk industri otomotif, termasuk insentif untuk mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).
Di lain sisi, mobil BEV justru mendapatkan beragam fasilitas, mulai dari PPnBM 0% hingga PPN ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 10%. Fasilitas PPN DTP diberikan khusus atas mobil listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal sebesar 40%.
Kendati demikian, sejauh ini model BEV Toyota masih minim, baru ada Toyota bZ4X yang harganya pun tergolong premium, yakni Rp1,19 miliar per unit. Selain itu ada juga beberapa model BEV dari Lexus, divisi mobil mewah Toyota yang harganya bisa tembus hingga Rp2,3 miliar.
Sementara itu, segmen hybrid Toyota menorehkan penjualan moncer. Misalnya, penjualan Innova Zenix tembus 2.906 unit pada Juli 2024 atau jauh mengungguli merek lainnya di segmen hybrid. Kemudian disusul Toyota Alphard Hybrid di posisi kedua dengan capaian penjualan 469 unit.
Tak hanya itu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga telah memproduksi sejumlah mobil berbahan bakar nabati jenis bioetanol yang terbuat dari gula, jagung, singkong hingga sorgum.
Sejauh ini, Toyota telah memproduksi sejumlah mobil yang bahan bakarnya bisa dicampur dengan bioetanol hingga kadar 10%. Bahkan, untuk produk Toyota lansiran 2016 ke atas sudah bisa menenggak etanol hingga 20% atau E20.
"Kami di Toyota tidak pernah mengatakan menolak BEV, atau membanding-bandingkan apakah harus BEV atau hybrid. Menurut saya semua teknologi yang berkontribusi kepada rendahnya emisi dan diproduksi dalam negeri, saya rasa harus didukung," pungkas Anton.