Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wuling Tunggu Realisasi Pembangunan Pabrik Baterai di Indonesia

Wuling Indonesia menanti realisasi investasi Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) untuk menggunakan sel baterai mobil listrik yang diproduksi secara lokal
Mobil listrik Wuling Cloud EV. / dok. Wuling Indonesia
Mobil listrik Wuling Cloud EV. / dok. Wuling Indonesia

Bisnis.com, TANGERANG - Wuling Indonesia menanti realisasi investasi Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) untuk menggunakan sel baterai mobil listrik yang diproduksi secara lokal.

Sebagai informasi, Wuling sudah memiliki beberapa mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) seperti Air EV, Binguo EV, dan Cloud EV dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40%.

President Director PT SGMW Motor Indonesia, Shi Guoyong mengatakan jajaran mobil listrik tersebut sejatinya sudah melalui lokalisasi baterai dengan menggandeng Gotion High-tech.

Meski demikian, perusahaan China tersebut baru sebatas melakukan perakitan untuk mengemas sel baterai yang masih diimpor. Gotion High-tech juga disebutnya berencana memproduksi sel baterai di Indonesia.

“Mereka hanya lokalisasi battery pack, tapi setelah ini berencana berinvestasi di Indonesia. Kemudian ada CATL juga yang berencana melakukan produksi sel baterai di Indonesia,” katanya di ICE BSD Tangerang dikutip Minggu (21/7/2024).

Dalam hal TKDN untuk mobil listrik, dia mengatakan Wuling berupaya untuk mengereknya secara bertahap dengan menggandeng lebih banyak pemasok yang mampu melakukan lokalisasi.

Adapun, Wuling Air EV telah mengantongi TKDN hingga 40,04%. Kemudian, Binguo EV sebesar 47,55%, dan Cloud EV 40%. Seluruh jajaran mobil listrik Wuling tersebut masih menggunakan jenis Lithium Ferro-Phosphate (LFP).

Perkembangan terakhir mengenai kehadiran CATL di Indonesia diutarakan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Dia menyebut CATL telah merampungkan transaksi saham dengan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).

Transaksi ini dilakukan melalui ANTM) telah menyelesaikan jual beli atau sales purchase agreement (SPA) saham pada anak usahanya, PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Feni Haltim (FHT), dengan afiliasi CATL HongKong CBL Limited (HKCBL).

Hal tersebut juga menandakan dimulainya kerja sama Antam dan CATL di sisi hulu tambang serta pemurnian dan pengolahan lebih lanjut turunan nikel sampai menjadi sel baterai dalam proyek Dragon.

"Pembangunan atau konstruksi pabrik baterai dari CATL akan mulai pada tahun ini," kata Bahlil, Senin (18/3/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper