Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyebut pasokan hingga produksi mobil terus berjalan meski pemerintah memperketat impor untuk bahan baku baja melalui larangan terbatas atau lartas.
Hal tersebut diatur melalui Permendag 36/2023 jo. 3/2024 yang selanjutnya diatur lebih lanjut melalui Permenperin I/2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya yang berlaku pada tanggal 3 Januari 2024.
“Sejauh ini [pasokan, dan produksi] kami masih berjalan,” ucap Wakil Direktur Utama TMMIN Bob Azam kepada Bisnis, Senin (27/5/2024).
Dia mengatakan, tidak semua mobil yang keluar dari pabrik TMMIN mengambil pasokan baja dari industri lokal. Hal ini lantaran ada teknologi yang masih bisa belum dipenuhi dari dalam negeri.
Meski demikian, Bob mengatakan, Toyota siap untuk menjalin kerja sama dengan industri dalam negeri agar bahan baku impor tersebut bisa diproduksi secara lokal.
“Pasti ada baja yang dipenuhi secara domestik dan impor. Secara domestik Indonesia belum bisa produksi baja khusus, dan butuh teknologi tertentu,” katanya.
Baca Juga
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, produksi dari pabrik Toyota mencapai 31.178 unit pada April 2024, naik 2,1% dibandingkan April 2023 yang mencapai 30.537 unit.
Sementara produksi pada Januari-April 2024 mencapai 154.207 unit, turun 17,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 187.427 unit
Beberapa model yang keluar dari pabrik TMMIN tersebut adalah Yaris Cross, Veloz, Innova Reborn, Innova Zenix, Fortuner, dan Calya.
“Kami senantiasa bekerja sama dengan produsen lokal agar yang impor bisa lokalisasi,” tuturnya.