Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Tesla di Indonesia Usai Recall Besar-besaran di AS

Tesla Inc. mengumumkan recall hingga  lebih dari 2 juta kendaraan pada Desember 2023. Bagaimana nasib mereka di Indonesia?
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo

Bisnis.com, JAKARTA — Importir umum (IU) mobil Tesla di Indonesia, yakni Prestige Motors menyebut belum ada kendala dari unit yang dipasarkan seiring adanya penarikan kembali unit atau recall yang dilakukan pada Desember 2023 lalu.

Pada Desember 2023, Tesla Inc. mengumumkan recall hingga  lebih dari 2 juta kendaraan setelah regulator keselamatan otomotif teratas AS menentukan bahwa sistem bantuan pengemudi autopilot mereka tidak cukup melakukan upaya untuk mencegah penyalahgunaan.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim mengatakan perusahaan sudah melakukan kampanye untuk mengedukasi konsumen terkait fitur autopilot yang disematkan pada mobil listrik Tesla.

Menurutnya, sejauh ini tidak ada masalah untuk unit Tesla yang dipasarkan oleh Presitge Motors karena fitur yang tersedia bukan bersifat autonomous.

“Autopilot memang restricted, sehingga tidak full autopilot. Bahkan fitur summon di Indonesia juga tidak bisa,” katanya di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/4/2024).

Adapun, Prestige Image Motorcars menjual unit Tesla secara daring melalui aplikasi Tokopedia. Dalam aplikasi tersebut harga OTR Tesla Model 3 dipatok Rp1,75 miliar dengan booking fee sebesar Rp99,99 juta dan masa pre-order sekitar 6-7 bulan.

Berikutnya, Tesla Model Y dibanderol seharga Rp2 miliar dengan booking fee mencapai Rp99,99 juta, dan down payment sebesar Rp500 juta. Masa pre-order model ini juga memakan waktu sekitar 6-7 bulan.

Dilansir dari Bloomberg, langkah recall Tesla di Amerika Serikat atau AS adalah hasil dari penyelidikan bertahun-tahun soal cacat pada kendaraan yang dilakukan oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA). 

Seorang juru bicara NHTSA mengatakan bahwa penyelidikan menemukan bahwa cara Tesla dalam menjaga keterlibatan pengemudi tidak memadai.

“Teknologi otomatis memiliki potensi besar untuk meningkatkan keselamatan, tetapi hanya ketika diterapkan secara bertanggung jawab. Tindakan hari ini adalah contoh peningkatan sistem otomatis dengan memprioritaskan keselamatan,” kata NHTSA pada Rabu (13/12), seperti dilansir Bloomberg.

Tesla mengatakan dalam laporannya bahwa mereka berharap untuk mulai menerapkan perangkat lunak untuk menggabungkan kontrol dan peringatan tambahan pada atau segera setelah 12 Desember. Saham Tesla pun turun 1,9% pada Kamis (14/12) pukul 10 pagi waktu di New York.

Recall ini jadi yang kedua kedua tahun ini yang melibatkan sistem mengemudi otomatis Tesla, yang telah mendapat peningkatan pengawasan setelah ratusan kecelakaan, beberapa di antaranya mengakibatkan kematian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper