Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) akan menambah sebanyak 3.000 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan 2.000 unit di antaranya berasal dari tiang listrik.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti mengatakan sejauh ini sudah ada 1.300 SPKLU untuk roda empat, dan 9.600 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk roda dua. Selain itu, ada 1.900 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
“Kami sudah melakukan pilot project dan kajian untuk SPKLU yang ada di tiang-tiang listrik karena PLN ada banyak tiang listrik tersebar di Indonesia,” katanya di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Sejauh ini, PLN juga sudah melakukan uji coba dengan tiang listrik sebagai SPKLU berkapasitas 22 kWh di depan Hotel Bidakara. Namun, daya yang dihasilkan dari tiang listrik tidak bisa terlalu tinggi karena berpotensi mengganggu keperluan lainnya.
Dia juga mengatakan PLN berencana untuk menambah sekitar 250 unit SPBKLU dengan menggandeng perusahaan Original Equipment Manufacturer (OEM).
PLN juga sudah menyiapkan tempat pengisian daya atau charging station untuk rute tol Jakarta-Bali, dan juga Sumatra-Aceh seiring dengan antisipasi dari arus mudik, dan balik yang diperkirakan ada 4.000 unit kendaraan listrik berlalu.
Baca Juga
Dari charging station yang disediakan tersebut, terdapat berbagai teknologi mulai dari ultra-fast charging, fast charging, dan medium atau standard charging.
Menurutnya, transaksi dari SPKLU selama Lebaran 2024 mencapai 12.600 kali pengisian daya, meningkat hingga lima kali lipat dibandingkan tahun lalu. Total daya yang tersalurkan sebesar 253.00 kWh dengan biaya Rp1.500 per kWh.
Alhasil total transaksi dari pengisian daya untuk kendaraan listrik diperkirakan mencapai Rp379,5 juta selama Lebaran 2024.
“Transaksi SPKLU selama Lebaran 2024 naik lima kali lipat dibanding tahun lalu. Artinya pengguna sudah tidak merasakan ada kekhawatiran,” katanya.