Bisnis.com, JAKARTA — PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) masih optimistis penjualan mobil listrik premium akan moncer meski banyaknya merek lain yang mulai meramaikan pasar pada tahun ini.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) Mercedes-Benz secara wholesales mencapai 12 unit pada Januari-Februari 2024, naik dari 3 unit dibandingkan periode sama tahun lalu.
Rinciannya, model EQA 250 terjual sebanyak 8 unit, EQS 450+ mencapai 3 unit, dan EQE 350 sejumlah 1 unit. Sementara untuk EQB 250, dan EQS SUV 450 belum membukukan penjualan sampai Februari 2024.
Head of Marketing Communications and Public Relations PT MBDI, Kariyanto Hardjosoemarto menyebut data internal perusahaan menunjukan sudah ada 18 unit mobil listrik EQ Class yang terjual sampai Februari 2024.
Hal ini pun disebut menunjukkan tren positif untuk pemasaran mobil listrik khususnya pasca adanya Pemilu 2024. Harapannya tren positif ini dapat terus berlangsung sampai dengan akhir tahun.
Secara umum, dia juga menyebut tren penjualan mobil listrik termasuk segmen premium akan terus mengalami peningkatan seiring adanya variasi dari merek-merek lain, ekosistem yang semakin memadai, serta dukungan pemerintah.
“Strategi kami tetap bertumpu pada Best Customer Experience untuk segala aspek. Mulai dari aspek produk, pengalaman pembelian, maupun pengalaman purna jualnya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (18/3/2024).
Beberapa keunggulan fitur yang terdapat dari mobil listrik Mercedes-Benz adalah hyperscreen, jarak tempuh hingga 778 km untuk model EQS, hingga garansi baterai sampai 10 tahun untuk model EQE, dan EQS.
Selain itu, keunggulan lain yang didapatkan dari membeli mobil listrik Mercedes-Benz adalah kenyamanan, keamanan, hingga brand heritage.
