Bisnis.com, JAKARTA- Penjualan mobil listrik (BEV dan PHEV) secara global hanya mampu tumbuh 3% pada Februari tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu. Tren pertumbuhan yang melambat berlanjut.
Firma Rho Motion memperkirakan pertumbuhan penjualan yang melambat imbas dari libur panjang Tahun Baru Imlek di China selaku pasar terbesar mobil listrik.
Sementara untuk pasar mobil listrik utama lainnya seperti Eropa, pertumbuhan tembus 12% secara tahunan. Sedangkan Amerika Serikat dan Kanada tumbuh 31%, tetapi China mengalami penurunan 12%.
Secara total, penjualan mobil listrik mencapai 800.000 unit secara global. “Di balik pelemahan itu karena China sebagai pasar dominan juga melambat,” ungkap Charles Lester, Data Manager Rho Motion kepada Reuters, dikutip pada Rabu (13/3/2024).
Laporan Rho Motion menyebut, pola permintaan penjualan mobil listrik melambat dalam beberapa bulan terakhir setelah melonjak signifikan selama beberapa tahun belakangan.
Rho Motion menduga tren ini karena para konsumen menunggu model kendaraan listrik baru dengan harga yang lebih terjangkau.
Baca Juga
Adapun Lester mengatakan penjualan di Negeri Tirai Bambu bakal meningkat sepanjang tahun ini. Pasar mobil listrik China bakal tumbuh 34%, hal ini akan tercermin dari pertumbuhan permintaan setelah perayaan Imlek.
Alhasil, secara keseluruhan Rho Motion memproyeksikan penjualan mobil listrik pada tahun ini masih cukup cerah. Data Rho Motion mentaksir penjualan mobil listrik global akan meningkat 25% hingga 30% tahun ini. (Maria Jessica Elvera Marus)