Bisnis.com, JAKARTA - Tidak hanya Indonesia yang berlomba menggaet ‘bintang baru’ produsen mobil listrik VinFast. Sebagai sejawat kawasan, Filipina pun ikut menyodorkan proposal yang sama.
Hampir berbarengan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Vietnam, rombongan Presiden Filipina Ferdinand Marcos pun bertemu dengan Pham Nhat. Pertemuan yang bertajuk kunjungan kenegaraan tersebut juga menyinggung kemungkinan investasi VinFast di Filipina.
Dikutip dari situs resmi VinFast, pada Rabu (21/22024), delegasi Filipina yang dipimpin langsung Presiden Ferdinand Marcos Jr, membahas terkait pengembangan kendaraan listrik di negeri tersebut.
Dihadiri oleh delegasi tingkat tinggi Filipina, antara lain Menteri Luar Negeri, Enrique A. Manalo, Menteri Pertanian Francisco T.Laurel, serta pimpinan besar lembaga dan penjabat besar Filipina.
Dalam pertemuannya, Ketua Vingroup Pham Nhat menyatakan minat berinvestasi di pasar Filipina serta ketertarikannya dalam transportasi kendaraan listrik global seperti motor full electrik, mobil, hingga bus.
Tidak hanya itu, Pham juga menyampaikan akan ikut mengembangkan kendaraan berbasis layanan publik seperti, bus,taksi serta edukasi mahasiswa di bidang artificial intelligence (AI) dan kedokteran.
Hal tersebut mendapatkan tanggapan yang baik oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Pihak Filipina berharap Vingroup terlibat dalam pembangunan negara, khususnya dalam bidang transportasi kendaraan listrik dan baterai.
Lebih lanjut, Presiden Marcos menyampaikan saat ini Filipina sedang dalam proses pembenahan transportasi dan mengupayakan pemberhentian penggunaan kendaaraan bermesin sebagai proses peralihan ke teknologi yang modern.
Selain itu, dia juga menyampaikan negara sudah mendukung adanya transportasi kendaraan listrik dengan terbitnya undang-undang yang mendorong komponen kendaraan listrik. Hal ini bertujuan agar para investor tertarik memproduski perakitan dalam negeri sebagai nilai tambah bagi keberlangsungan ekonomi negara.
“Dengan cadangan kobalt, tembaga, dan nikel yang melimpah, Filipina beruntung memiliki bahan yang diperlukan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, meskipun saat ini masih mengeskpor bijih mentah,” ungkap Presiden Marcos.
Presiden Marcos menambahkan akan terus berkomitmen dalam menciptkan lingkungan bisnis yang menguntungkan bagi investor asing.
Bahkan, pemerintahannya berjanji mempertahankan reformasi dengan tujuan menyederharnakan serta mengurangi hambatan birokrasi dan akan memastikan dukungan yang penuh kepada Vingroup di Filipina.
Sementara itu, Ketua Vingroup Phatt Nham juga menyampaikan ucapan terima kasihnya dan akan mengupayakan keterlibatan lembaga Filipina dalam menjajaki investasi dan kerjasama.
VinFast menyampaikan,setelah pertemuan tersebut mereka akan membuka jaringan kendaraan mobil listrik di Filipina pada 2024 dan akan menjualnya di 50 pasar negara terutama kawasan Asia Tenggara. (Maria Jessica Elvera Marus)