Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta agar produksi dan juga ekspor dari pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tetap berlanjut di tengah adanya skandal manipulasi uji keselamatan.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan produksi pabrik Daihatsu di Indonesia memiliki kualitas yang terjaga, sehingga tidak ada masalah.
Menurutnya, kualitas dan produksi dari pabrik ADM tidak terpengaruh oleh kasus yang terjadi di Jepang. Dia pun mengatakan kualitas produksi lokal tetap terjamin.
“Kemarin ada beberapa pesan dari direksinya datang dan kami minta jangan ada diberhentikan ekspor,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (28/12/2023).
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, ekspor para pabrikan domestik mencapai 468.595 unit sepanjang Januari-November 2023, naik 10,6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 423.606 unit.
Gaikindo juga telah menetapkan ekspor dapat mencapai 500.000 unit sampai akhir 2023. Alhasil jumlah ekspor pada Desember 2023 hanya membutuhkan 31.405 unit untuk mencapai target tersebut.
Baca Juga
Ekspor yang dilakukan dari pabrik ADM mencapai 148.757 unit sepanjang Januari-November 2023. Jumlah itu sekitar 31,7% dari total ekspor selama 11 bulan pertama 2023.
“Produksinya tetap berjalan dan kualitasnya tetap berjaga. Tidak ada masalah dengan produk Daihatsu di Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan situasi yang terjadi pada Daihatsu menjadi sebuah contoh yang perlu diwaspadai untuk ke depannya.
Dia juga menyebut pemerintah telah menyatakan mengerti terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Daihatsu. Merek asal Jepang itu pun masih menghentikan sementara proses produksinya di Negeri Sakura.
“Jadi saya kira Daihatsu sudah menunjukkan tanggung jawab mereka sebagai produsen mobil itu sendiri,” katanya.
Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director Astra Daihatsu Sri Agung Handayani sebelumnya menyebut perusahaan akan kembali melakukan ekspor secara bertahap ke lebih dari 60 tujuan negara mulai 26 Desember 2023.
ADM juga telah memastikan hal ini tidak terkait dengan masalah kualitas dan keselamatan sesuai dengan pengumuman dari prinsipal sebelumnya.
“Saat ini kami telah mendapatkan konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor, bahwa sudah memenuhi regulasi yang berlaku di negara tujuan ekspor tersebut,” katanya.