Bisnis.com, JAKARTA — Wuling Indonesia resmi meluncurkan mobil listrik BinguoEV mulai dari harga Rp358 juta. Nominal tersebut lebih mahal ketimbang harga yang dipatok di China sebesar Rp130,99 juta.
Merujuk pada laman wuling.com/binguo.html, harga untuk BinguoEV di China untuk varian jarak tempuh 410 kilometer dipatok seharga 59.800-73.800 yuan atau setara Rp130,99 juta sampai Rp161,65 juta.
Sementara itu, harga BinguoEV di Indonesia untuk varian Long Range atau 333 kilometer dipatok seharga Rp358 juta, sedangkan Premium Range atau 410 kilometer sebesar Rp408 juta.
Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani menjelaskan adanya perbedaan regulasi antara China dengan Indonesia menjadi salah satu faktor berbedanya harga produk.
Kemudian skala ekonomi dari pasar otomotif China juga disebut lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. BloombergNEF menunjukkan total penjualan mobil listrik di China mencapai 6,2 juta unit pada 11 bulan pertama 2023 dengan 26% merupakan battery electric vehicle (BEV).
Selain itu, semakin banyaknya volume penjualan juga menjadi indikator tingginya penyerapan pengembangan dan riset dari suatu produk sehingga memungkinkan harga menjadi lebih murah.
“Beberapa aturan pemerintah berbeda, tapi yang jelas economic of scale itu yang menjadi alasan utama,” ujarnya di Jakarta, Kamis (15/12/2023).
Harga untuk BinguoEV yang dipatok sebesar Rp358 juta, dan Rp408 juta tersebut belum termasuk dengan hitungan potongan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 1%.
Artinya masih ada kemungkinan harga mengalami penyesuaian apabila memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.
“Saya belum bisa bicara detail progres, tapi yang jelas komitmen kami ke arah sana [insentif],” tuturnya.
Selama masa pre-book, sebanyak 3.000 surat pemesanan kendaraan (SPK) telah dibukukan untuk BinguoEV dengan lebih dari 90% merupakan varian untuk Premium Range.
Menurutnya, varian Premium Range lebih diminati oleh konsumen lantaran jarak tempuh yang lebih jauh membuat mengemudi menjadi lebih nyaman dan mengurangi kekhawatiran akan kapasitas.
“Memang dari sisi konsumen itu karena range-nya itu panjang 410 km. Jadi mungkin itu buat konsumen lebih convenient untuk pilih mobil range kilometer lebih panjang,” tuturnya.