Bisnis.com, JAKARTA — Toyota Global bakal menambah investasi hingga US$8 miliar atau setara Rp127,17 triliun (kurs jisdor Rp15.897) untuk pabrik baterai mobil listrik di North Carolina, Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters pada Rabu (1/11/2023), Toyota global akan menambah investasinya guna mempercepat proses elektrifikasi pada jajaran produknya. Selain itu, Toyota juga akan menambah sekitar 3.000 lapangan pekerjaan pada fasilitas tersebut.
Merek asal Jepang tersebut berencana untuk menghadirkan opsi elektrifikasi untuk seluruh jajaran produknya pada 2025. Langkah terbaru dalam pengembangan pabrik baterai ini akan membuat total investasi menjadi US$13,9 miliar atau setara Rp220,96 miliar dengan lebih dari 5.000.lapangan kerja.
Pabrik di North Carolina tersebut akan mulai beroperasi pada 2025 dan menjadi pabrik baterai otomotif pertama dari Toyota yang dibangun secara global.
Pabrik ini akan memiliki enam jalur produksi baterai, empat jalur pendukung kendaraan hybrid seperti Prius, dan dua jalur tambahan untuk mendukung kendaraan listrik baterai.
Berbeda dengan merek lainnya, Toyota sebelumnya lebih memilih jenis hybrid dan mobil berbahan bakar hidrogen ketimbang memasarkan produk battery electric vehicle (BEV).
Baca Juga
Akan tetapi, Toyota pun mengumumkan rencana untuk memasarkan baterai canggih dan mengadopsi teknologi die-casting yang dipelopori oleh Tesla.
Perusahaan baterai lain seperti Samsung SDI Co, Panasonic dan induk Chrysler Stellantis NV juga berencana untuk mengembangkan pabrik baterai mereka dan menjadikan AS sebagai basisnya.
North Carolina sendiri akan menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik dan baterai dengan banyaknya investasi yang direncanakan oleh beberapa perusahaan seperti Redwood Materials hingga Vinfast dari Vietnam.
Gubernur North Carolina Roy Cooper mengatakan negara bagian tersebut sedang dalam transisi menuju clean energy economy yang mampu menciptakan lapangan kerja dengan upah yang lebih baik
“Transisi North Carolina menuju ekonomi energi ramah lingkungan menghasilkan lapangan kerja dengan gaji lebih baik yang akan mendukung keluarga dan komunitas kita selama beberapa dekade mendatang,” katanya seperti dikutip dari Reuters.
Negara bagian ini juga akan menjadi tuan rumah pabrik baterai senilai $650 juta yang rencananya akan dibuka oleh Epsilon Advanced Materials (EAM) India pada tahun 2026. Fasilitas tersebut pada akhirnya dapat memasok hingga 1,1 juta kendaraan listrik di AS.