Bisnis.com, JAKARTA — Tesla Inc. memangkas harga untuk mobil listrik Model 3 di pasar Amerika Serikat demi merangsang permintaan dan kendala pasokan yang sudah mereda.
Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (8/10/2023), Tesla memangkas harga untuk Model 3 versi standarnya menjadi US$38.990 setara Rp609,33 juta (kurs jisdor Rp15.628) atau turun US$1.250 setara Rp19,53 juta.
Kemudian untuk Model 3 versi long range juga turun menjadi US$45.990 setara Rp718,73 juta, serta Model 3 versi performa menjadi US$50.990 setara Rp796,87 juta.
Selain itu, Tesla juga memberikan diskon hingga US$2.000 setara Rp31,25 juta untuk Model Y yang harganya sekarang menjadi US$48.490 setara untuk versi jarak jauh Rp757,8 juta, dan US$52.490 setara Rp820,31 juta untuk versi performa.
Tesla akan memberi informasi terbaru kepada investor mengenai dampak pemangkasan harga terhadap pendapatan ketika merilis kinerja kuartal III/2023 pada 18 Oktober.
Salah satu faktor terjadinya penurunan harga mobil Tesla adalah kendala produksi yang menghambat kinerja perusahaan selama bertahun-tahun akhirnya terselesaikan. Pada awal 2022, Tesla telah membangun dan membuka pabrik-pabrik baru di Austin, dan dekat Berlin.
Baca Juga
Kehadiran pabrik-pabrik tersebut dilatarbelakangi oleh pasokan semikonduktor dan juga komponen lainnya yang sudah mulai pulih sejak mengalami keterbatasan sejak pandemi Covid-19. Tesla juga mendapatkan keuntungan dari adanya pelonggaran harga lithium dan juga bahan baterai penting lainnya.
Hal ini pun membuat Chief Executive Officer Elon Musk memperoleh keuntungan besar dibandingkan pabrikan lama yang kesulitan mengejar ketertinggalan untuk kendaraan listrik.
Pada kuartal III/2023, Tesla menjual sebanyak 435.059 unit kendaraan, turun dibandingkan kuartal sebelumnya. Di sisi lain, Tesla masih harus menjual sebanyak 475.000 unit mobil lagi guna memenuhi target penjualan 1,8 juta unit pada 2023.
Akan tetapi, Tesla masih mendominasi penjualan mobil listrik di pasar Amerika Serikat, meski harus memangkas harga demi mempertahankan dominasi tersebut.
Adanya produk baru juga dapat meningkatkan harga produk dalam kurun waktu beberapa bulan mendatang seiring Tesla baru saja meluncurkan Model 3 versi terbarunya.
Kenaikan suku bunga dan juga inflasi di AS telah menghambat profitabilitas perusahaaan otomotif. Hal ini terlihat dari margin kotor perusahaan otomotif yang turun ke level terendah selama empat tahun terakhir pada kuartal II/2023.
Sementara margin operasional juga mengalami penurunan menjadi 9,6 persen atau terendah dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Meski demikian, Elon Musk meremehkan adanya tren tersebut dengan menyebut Tesla dapat mengorbankan pendapatan di muka dari setiap produk yang terjual dan memperoleh keuntungan pasca adanya pembaruan perangkat lunak.