Bisnis.com, JAKARTA — Produsen motor listrik PT Smoot Motor Indonesia (Smoot) tengah menjalin kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan lainnya untuk mendanai subsidi motor listrik Rp7 juta.
Co-Founder Smoot Motor Kevin Phang mengatakan pihaknya tidak mampu untuk menalangi subsidi motor listrik Rp7 juta seiring kenaikan permintaan dengan program subsidi tersebut.
“Sementara harus menalangi karena dealer tidak bisa, kami sedang kerja sama dengan bank dan financial institution untuk ini,” ujar Kevin kepada Bisnis, Kamis (21/9/2023).
Dia pun menjelaskan dalam mekanisme subsidi sepeda motor listrik, biasanya klaim yang diajukan baru dapat cair pada pekan kedua sampai ketiga bulan berikutnya.
Sementara itu, dia menyebut sejauh ini sudah mendapatkan pesanan hingga ribuan unit motor listrik. Dia pun mengatakan dengan kapasitas produksi 500 unit per hari, pihaknya menargetkan penjualan dapat mencapai 50.000 unit pada 2023
Sejauh ini, PT Smoot Motor Indonesia (Smoot) sudah memiliki dua produk motor listrik yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen dan memenuhi syarat subsidi.
Baca Juga
Diantaranya adalah motor listrik Tempur yang dibanderol seharga Rp11,5 juta, dan Zuzu yang dibanderol seharga Rp12,9 juta setelah mendapatkan potongan subsidi.
Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) sebelumnya meminta agar para agen pemegang merek (APM) dapat menalangi subsidi motor listrik Rp7 juta dan tidak membebaninya kepada para dealer.
Ketua Aismoli Budi Setiyadi menilai sudah selayaknya pihak APM yang menalangi subsidi tersebut karena secara finansial jauh lebih mumpuni ketimbang jaringan dealer. Hal ini juga agar tidak menyulitkan pihak dealer dan membatasi penjualan.
“Saya ingin sampaikan agar subsidi Rp7 juta mungkin dari APM harus siapkan juga atau mempunyai suatu skema bisnis bagus sehingga jangan bebankan ke dealer ,” ujar katanya kepada Bisnis, Jumat (1/9/2023).