Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Sebut Investasi Ekosistem EV Tembus Rp630 Triliun, Ini Faktanya

BKPM menyebut total investasi baterai kendaraan listrik di RI telah mencapai US$42 miliar atau Rp630 triliun.
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta pada Rabu (5/4/2023).JIBI/Bisnis-Abdurachman
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta pada Rabu (5/4/2023).JIBI/Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA- Program hilirisasi nikel yang digencarkan pemerintah merupakan ambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik. Apalagi, total investasi baterai kendaraan listrik di RI diklaim telah mencapai US$42 miliar atau Rp630 triliun.

Adapun, capaian investasi tersebut dipamerkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Asean Investment Forum 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

"Kita sudah mampu berkomunikasi dan berkomitmen dengan investor khususnya FDI sebesar US$42 miliar lebih untuk ekosistem EV [Electric Vehicle]. Ini untuk membangun ekosistem dari hulu ke hilir untuk baterai maupun mobil," kata Bahlil.

Dia pun menunjukkan deretan penanaman modal yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti LG Energy Solution (Korea Selatan) yang menanamkan modal senilai US$9,8 miliar.

Adapun, megaproyek ini disokong konsorsium LGES bersama Antam (ANTM) dan Indonesia Battery Corporation (IBC). Proyek ini akan mencakup penambangan nikel, smelter, pabrik prekursor, pabrik aktoda, baterai listrik, battery pack, hingga mobil listrik di Kawasan Indsutri Terpadu Batang (KITB).

Di sisi lain, Bahlil juga menyebutkan proyek awal LGES yakni pembangunan pabrik sel baterai di Karawang senilai US$1,1 miliar yang ditargetkan akan mulai berproduksi pada Februari 2024.

Fasilitas manufaktur untuk sel baterai kendaraan listrik yang dibangun LG itu memiliki kapasitas produksi dikisaran 160.000-200.000 unit, khusus untuk tahap pertama.

"LG untuk pembangunan baterainya akan berproduksi Februari 2024 itu sudah berproduksi tahap pertama. Dan yang lainnya masih dalam konstruksi," ujarnya.

Tak hanya LG, Bahlil menjabarkan perusahaan besar lain yang akan berinvestasi ekosistem EV di Indonesia seperti Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), perusahaan asal China yang berinvestasi sebesar US$5,2 miliar untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik.

Disusul oleh Foxconn (Taiwan) dengan nilai investasi US$8 miliar, Indo-Pacific Net-Zero atau INBC (Inggris) sebesar US$9 miliar. Tak mau kalah, perusahaan asal Jerman yakni BASF yang berinvestasi US$2,2 hingga US$2,5 miliar.

Selain itu, produsen asal Amerika Serikat, Ford juga disebut akan berinvestasi sebesar US$4,5 miliar, dan perusahaan asal Jerman yakni Volkswagen dengan investasi senilai US$2-3 miliar.

Kendati masifnya realisasi investasi ekosistem EV di hulu, penanaman modal di hilir masih tergolong rendah. Padahal, pemerintah telah menetapkan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN yang tinggi dengan rata-rata harus mencapai 40 persen tahun ini.

INVESTASI EV

Berdasarkan data yang dipaparkan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Tuafik Bawazier dalam diskusi di Kemenperin, tercatat realisasi investasi Electric Vehicle (EV) baru mencapai Rp3,28 triliun.

Realisasi investasi itu berasal dari industry EV roda dua, roda empat, roda tiga, hingga bus listrik. Dari total investasi, untuk mobil listrik dana yang digelontorkan oleh tiga perusahaan baru sekitar Rp2,1 triliun.

Sisanya, merupakan investasi dari lima perusahaan bus listrik sebanyak Rp360 miliar. Sedangkan dari 48 perusahaan pabrikan motor listrik, terdapat realisasi investasi sebanyak Rp818 miliar.

Selain dari sisi TKDN, jika model EV berhasil memenuhi persyaratan teknis dan administrasi, maka akan ada insentif untuk konsumen berupa pembebasan PPnBM serta PPN DTP sebesar 10 persen. Bahkan, produk EV tersebut juga digratiskan dari BBN dan Pajak Kendaraan Bermotor.

Lebih lanjut, bagi perusahaan yang akan membangun manufaktur EV ada fasilitas libur pajak, bea masuk ditanggung pemerintah hingga super tax deduction.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper