Bisnis.com, JAKARTA — Maxus Indonesia yang berada di bawah bendera PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) menyebut jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SKPLU) yang masih minim menjadi salah satu tantangan penetrasi mobil listrik di Indonesia.
Business Development Indomobil Group, Andry Ciu mengakui jumlah SPKLU harus diperbanyak guna mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Maxus sendiri belum berambisi membangun jaringan SPKLU, tetapi para pembeli sudah diberikan wall charging untuk di rumah.
“Tantangan penetrasi mobil listrik di Indonesia adalah jumlah SPKLU yang mesti terus mesti ditambahkan jumlahnya… Wall charging untuk rumah sudah diberikan included,” ujar Andry kepada Bisnis, Minggu (27/8/2023).
Dia pun mengatakan langkah Maxus yang meluncurkan produk kendaraan listrik murni melalui MIFA 9 di Indonesia telah sesuai dengan dorongan dari global dan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan.
Selain itu, Andry juga mengatakan pemerintah sudah memberikan kebijakan pajak khusus untuk kendaraan listrik guna membuat pasar mobil listrik semakin menggeliat di Tanah Air.
Sementara itu, Maxus MIFA 9 sudah mulai dipasarkan pada hari pertama GIIAS 2023 melalui jaringan 5 outlet di wilayah Jabodetabek dengan harga yang dibanderol on-the-road (OTR) sebesar Rp1,42 miliar.
Baca Juga
Dalam hal ini anak usaha IMAS, yakni PT Indomobil Wahana Trada selaku Agen Pemegang Merek Maxus memberikan garansi 5 tahun atau 100.000 km dan 8 tahun atau 200.000 km untuk baterai.
Meski demikian, dia juga belum bisa membeberkan berapa target produksi dan penjualan dari Maxus MIFA 9 tersebut. Adapun Maxus MIFA 9 ditargetkan dapat diproduksi pada Februari 2024 dan mulai dikirim sebelum lebaran 2024 atau April 2024.
Selain itu, dia juga belum bisa memberikan rincian berapa nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari Maxus MIFA 9 yang bakal dirakit secara lokal tersebut.
“Soal ini nanti belakangan ya,” tutur Andry.