Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan alasan brand mobil listrik ternama, Tesla Inc membuka kantor di Malaysia karena dipengaruhi kondisi politik.
Dikutip channelnewsasia.com pada Sabtu (29/7/2023), Anwar mengatakan sudah sewajarnya kondisi politik yang stabil dari suatu negara dapat menjadi daya tarik untuk perusahaan luar. Sehingga, kondisi Malaysia yang stabil sangat ideal untuk menarik investor dari luar.
“Ketika pemerintah persatuan muncul, ada stabilitas politik. Ketika iklim politik stabil, orang pasti akan datang,” kata Anwar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan Elon Musk sebagai CEO Tesla adalah orang terkaya di Dunia dan bahkan lebih kaya dibanding Malaysia. Oleh sebab itu, Anwar awalnya ragu bahwa Tesla akan membuka kantor di Malaysia.
Namun, ketika stabilitas politik di Malaysia terkendali, maka Elon Musk bahkan tidak perlu dihubungi. Sebab, Musk yang terlebih dahulu menghubungi PM Malaysia tersebut melewati konferensi video.
“Elon Musk adalah orang terkaya di dunia. Elon Musk lebih kaya dari negara. Cukup sulit untuk membawanya masuk. Tapi begitu kami menjadi stabil, saya tidak meminta untuk berbicara dengannya; dia meminta untuk berbicara dengan saya,” tuturnya.
Baca Juga
Perlu diketahui, pemerintah Malaysia mengumumkan Tesla akan membuka kantor di Negeri Jiran, dan menyetujui permintaan untuk mengimpor baterai kendaraan listrik atau EV batteries.
Investasi tersebut merupakan langkah pemerintah Malaysia untuk mempromosikan mobilitas yang bersifat berkelanjutan. Adapun, Tesla baru saja meluncurkan kendaraan listrik Model Y dalam sebuah acara di Kuala Lumpur, Malaysia.
Anwar menyebut Tesla akan mulai beroperasi di Malaysia pada 2023, sedangkan untuk Starlink kedua belah pihak membahas layanan komunikasi satelit dari Space X untuk Malaysia.
Sementara di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan kembali akan membahas kelanjutan rencana investasi Tesla di Indonesia pada awal Agustus 2023.
“Saya akan lakukan finalisasi di California untuk intensif apakah bisa investasi [Tesla] di Indonesia,” kata Luhut di acara Nikel Conference, Selasa (25/7/2023).
Bahkan, dalam menarik investasi orang terkaya kedua di Dunia ini membuat Presiden Joko Widodo turun merayu Musk agar bisa berinvestasi di Indonesia.
Rayuan tersebut mulai dari telah berbagai paket insentif seperti keringanan pajak hingga konsesi penambangan nikel terhadap rencana investasi Tesla yang muncul sejak 2020 tersebut.
"Saya mengatakan kepadanya [Elon Musk] bahwa jika Anda berinvestasi di Indonesia, saya akan memberikan (izin pertambangan) konsesi nikel," kata Jokowi seperti dikutip Reuters, Rabu (1/2/2023).
Jokowi juga menyampaikan ‘rayuan’ lainnya untuk menarik investasi tersebut berupa skema subsidi pembelian mobil listrik untuk membangun pasar bagi Tesla di Indonesia.