Bisnis.com, JAKARTA – BMW Indonesia membuka peluang untuk melakukan produksi lokal mobil listrik di Indonesia, tetapi hingga saat ini perusahaan masih mempertimbangkannya dari kesiapan manufaktur hingga kebijakan dari pemerintah.
Product Planning Manager BMW Group Indonesia Anindiyanto Kumoro mengatakan produksi kendaraan listrik lokal di Indonesia BMW memerlukan kondisi manufaktur yang memadai.
Oleh sebab itu, BMW menyebutkan kemungkinan untuk menyematkan teknologi baru pada pabrik dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja pabrik BMW di Indonesia.
“Kami maunya siapkan dulu semuanya karena tidak mungkin untuk produksi EV sendiri ini menggunakan production line eksisting yang sekarang ini. Kita butuh sesuatu yang baru di production line tersebut atau down ke training orang-orang yang membangun mobilnya, ketika itu sudah ready kami lihat peluang produksi EV di Indonesia,” kata Anindiyanto di Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Kemudian, dia juga mengatakan pihaknya sudah mulai perlahan bertransisi untuk memproduksi kendaraan listrik. Buktinya, BMW sudah mulai melakukan produksi EV bertenaga mild hybrid di Indonesia.
Sementara, Director Of Communication BMW Indonesia Jodie O'tania menyatakan bahwa strategi BMW produksi lokal mobil listrik masih belum juga dilakukan di negara lain atau network production BMW.
Baca Juga
“Kalau kendaraan listrik memang strateginya belum diproduksi di network production, itu belum, seperti di Indonesia dan beberapa negara lain, strateginya seperti itu [masih diproduksi prinsipal],” katanya.
Sebagai informasi, BMW Group mengumumkan rencana untuk memulai produksi kendaraan listrik di tiga pabriknya mulai dari 2025 di Debrecen, pabrik utama di Munich pada 2026, menyusul kemudian di Plant San Luis Potosí, Amerika pada 2027. Pabrikan mobil Jerman ini, setidaknya menawarkan enam model BEV ke pasar dalam dua tahun pertama produksi.