Bisnis.com, JAKARTA - Pasar penjualan mobil bekas terus menanjak dan pelaku UMKM yang berkecimpung di dalamnya harus memanfaatkan momentum tersebut.
Rifan Ardianto, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektornik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan, mengatakan bahwa pasar mobil bekas sepanjang 2022 terus tumbuh dan naik 30 hingga 40 persen. Peningkatan yang signifikan, tuturnya, terjadi menjelang hari raya Idul Fitri.
“Survei perusahaan otomotif menyatakan, minat konsumen terhadap mobil bekas naik. Potensi luas ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dan hal ini penting untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya di sela pembukaan showroom mobil bekas, Broom di Jatiasih, Bekasi, Kamis (25/5/2023).
Dia melanjutkan, hingga Januari 2023 ada 64 juta pelaku UMKM, di mana 99 persen di antaranya merupakan pelaku usaha aktif serta 96 persen di antaranya menyerap hampir total tenaga kerja nasional. Tidak hanya itu, sektor UMKM juga berkontribusi terhadap 61,07 persen PDB nasional atau setara dengan Rp8.573 triliun.
Sebagian pelaku UMKM itu, tuturnya, berkecimpung di bidang otomotif mulai dari komponen, bengkel serta jual beli kendaraan bekas.
“Harapan kami, dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, bisa membantu pelaku UMKM di bidang mobil bekas untuk meningkatkan penjualan mereka dengan kualitas yang terjaga serta harga yang terjangkau. Teruslah memanfaatkan berbagai platform yang ada dan patuhi ketentuan seperti perizinan usaha,” ujarnya.
CEO PT Teknologi Usaha Nusantara Pandu Adi Laras yang mengoperasikan Broom, mengatakan pihaknya memang memanfaatkan teknologi informasi melalui Broomhive yang merupakan bursa mobil bekas terintegrasi yang menjembatani ribuan showroom di Indonesia dalam satu platform.
“Setiap konsumen mempunyai preferensi yang berbeda-beda saat mencari mobil bekas, dan seringkali keterbatasan akses, informasi, maupun ragam pilihan mobil bekas masih menjadi kendala. Belum lagi ditambah ketidakcocokan dari faktor harga, ataupun khawatir terhadap legalitas dan keaslian surat-surat kendaraan. Problematika inilah yang dijawab oleh kami,” tuturnya.
Lebih jauh, Broom mengestimasi bahwa dengan kehadiran Bursa Mobil BroomHive dapat meningkatkan perputaran transaksi mobil bekas kurang lebih 40 persen. Sejak diperkenalkan, tuturnya, BroomHive berhasil menjual berbagai jenis mobil dengan rata-rata waktu 18 hari dan kepada konsumen yang bervariatif, bahkan dari luar Jabodetabek.
“Ke depan, Broom akan terus menjangkau dan mendukung lebih banyak mitra showroom di daerah lainnya di Indonesia untuk terus tumbuh bersama Broom. Tahun lalu ada 5.000 transaksi, tahun ini kami targetkan tiga kali lipat yakni di kisaran 15.000 transaksi,” tutupnya.