Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan mobil listrik baterai plug-in pada Maret 2023 melejit, seiring dengan sejumlah merek yang memulai mendistribusikan modelnya.
Berita tentang subsidi mobil listrik baterai menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Minggu (23/4/2023):
1. Sengat Kuat Subsidi Harga Mobil Listrik Baterai
Berdasarkan data Gaikindo, wholesale mobil listrik baterai, termasuk plug-in hybrid pada Maret 2023 mencapai 1.112 unit, melejit dari bulan sebelumnya yang hanya sebanyak 390 unit. Sepanjang kuartal pertama 2023, total wholesale mobil listrik baterai plug-in mencapai 1.801 unit.
Pasar mobil listrik plug-in pada kuartal pertama 2023 diisi oleh 12 merek, termasuk beberapa merek yang mulai mendistribusikan model terelektrifikasinya pada Maret 2023.
Hyundai dengan model Ioniq 5 memimpin pasar mobil listrik baterai sepanjang kuartal pertama dengan total wholesale 1.039 unit atau mendominasi pasar hingga 57,72 persen, disusul Wuling Air EV dengan pangsa pasar 30 persen.
Penjualan Ioniq 5 didominasi trim Ioniq 5 Signature Extended, adapun Wuling Air EV didominasi oleh trim Long Range.
Merek lainnya adalah DFSK, Lexus, Mercedes Benz, Nissan, dan Toyota. Selain itu, beberapa merek mulai mendistribusikan modelnya pada Maret 2023, yakni BMW, KIA, MINI, Mitsubishi Motors, dan Moris Garage (MG).
Model yang mulai masuk pasar adalah BMW iX XDrive40 AT sebanyak 29 unit, lalu Kia EV6 sebanyak 12 unit, MINI Cooper SE Hatch A/T sebanyak 17 unit, lalu Mitsubishi Minicab MIEV sebanyak 2 unit, dan MG ZS EV sebanyak 2 unit.
2. Bankitnya Optimisme Bank Kala Suku Bunga BI Tertahan
Keputusan Bank Indonesia untuk kembali menahan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 April 2023 lalu memberikan ruang bagi industri perbankan untuk dapat melanjutkan penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih rendah.
BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7 DRR) di level 5,75 persen. Lebih lanjut, suku bunga deposit facility tetap di level 5 persen dan suku bunga lending facility 6,5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa keputusan untuk menahan suku bunga acuan tersebut konsisten dengan stance kebijakan moneter BI yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
"Bank Indonesia meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75 persen tersebut memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 2-4 persen di sisa 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen [IHK] kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal dari perkiraan sebelumnya," ujar Perry dalam pengumuman hasil RDG BI pada Selasa (18/4/2023).
Keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen ini menjadi yang ketiga kalinya secara berturut-turut dilakukan BI. Sementara itu, sejak pertengahan tahun lalu, BI terus mengerek suku bunga acuannya hingga ke level saat ini.
3. Memuluskan Akses Produk Pangan Indonesia ke Arab Saudi
Produk pangan dari Indonesia bagi para jemaah haji dan umrah menghadapi sejumlah kendala akses. Delegasi Indonesia turun tangan melobi pihak otoritas di Tanah Suci.
Dipimpin oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, delegasi Indonesia melakukan pertemuan dengan CEO Saudi Food and Drug Authority (SFDA/BPOM Arab Saudi), Dr. Hisham S. Al Jadhey, Selasa (4/4/2023).
Didampingi Dubes RI Riyadh Abdul Aziz Ahmad, delegasi Indonesia tersebut juga melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Luar Negeri.
Pertemuan kedua otoritas negara ini membahas beberapa agenda penting dari implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara BPOM RI dan SFDA. Salah satu hal yang dibahas pada pertemuan ini adalah terkait kemudahan akses (ease of access) produk pangan dari Indonesia bagi para jemaah haji dan umrah di tanah suci.
Penny memaparkan terdapat beberapa kendala akses yang dialami oleh produsen pangan mengandung hewan, terutama komoditi ikan, unggas, dan daging serta turunan produknya, khususnya mengenai perizinan, dan aturan inspeksi/audit langsung pada industri terkait yang dilakukan oleh tim SFDA.
BPOM sebagai competent authority ekspor produk pangan mengandung hewan ke Arab Saudi memiliki kewajiban untuk mendorong percepatan ekspor produk pangan tersebut.
4. Kredit Berkelanjutan Duo Bank Himbara Semakin Menebal
Dua bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sama-sama mencatatkan peningkatan portofolio penyaluran kredit berkelanjutannya pada kuartal I/2023.
BNI melaporkan penyaluran kredit berkelanjutan sebesar Rp179,4 triliun pada kuartal I/2023. Porsi kredit berkelanjutan di BNI mencapai 28,5 persen terhadap nilai kredit secara keseluruhan.
Nilai kredit berkelanjutan BNI sendiri menebal jika dibandingkan dengan capaian penyaluran kredit berkelanjutan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp170,5 triliun atau meningkat 5,21 persen secara tahunan (year-on-year/ YoY).
Kredit berkelanjutan yang disalurkan BNI pada awal tahun ini di antaranya untuk industri pencegahan polusi Rp3,1 triliun, energi terbarukan Rp11,1 triliun, industri pengelolaan alam hayati Rp19,4 triliun, serta aspek sosial seperti bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Rp119,7 triliun.
Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada menjelaskan bahwa perseroan memang berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan.
Emiten bank berkode BBNI ini juga berkomitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan yang sejalan dengan agenda global. Selain berkomitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan, BBNI juga berupaya meningkatkan kualitas kredit secara persisten.
5. Momen Mudik Lebaran Bawa Berkah Ritel Modern & Pariwisata
Saat momen mudik Lebaran, omzet ritel modern dan destinasi wisata yang berada di daerah diperkirakan bakal melonjak signifikan. Hal ini menjadi berkah setelah 3 tahun pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan mudik Lebaran 2023. Jumlah tersebut meningkat 44,79 persen dibandingkan pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta orang.
Kenaikan jumlah pemudik ini terjadi seiring dengan dicabutnya kebijakan PPKM yang meningkatkan mobilitas masyarakat. Minat masyarakat untuk mudik atau berpergian juga didukung oleh tidak adanya larangan untuk mudik dan waktu cuti bersama yang cukup panjang.
Adapun Jawa Tengah akan menjadi daerah tujuan terbanyak pemudik dengan 32,75 juta orang atau 26,45 persen dari total pemudik. Menyusul di belakangnya adalah daerah Jawa Timur dan Jawa Barat masing-masing sebanyak 24,6 juta orang dan 20,72 juta orang.
Sementara itu, daerah asal pemudik terbanyak adalah Jawa Timur dengan 21,2 juta orang atau 17,1 persen dari total keseluruhan pemudik diikuti oleh Jawa Tengah sebanyak 18,7 juta orang dan Jabodetabek sebanyak 18,3 juta orang. Kemudian, sebanyak 9,2 juta orang 33,35 persen memilih mudik melintasi jalan tol Trans Jawa. Lalu, sebanyak 5,63 persen atau 1,5 juta memilih mudik melintasi pantai jalur utara (pantura) Jawa, dan sebanyak 1,4 juta orang atau 5,04 persen memilih jalur pantai selatan (pansela) Jawa.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut sedikitnya Rp63 triliun uang belanja masyarakat saat mudik bakal masuk ke gerai ritel modern.