Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngebet Tarik Investasi Baterai Kendaraan dari Luar, Pemerintah Abaikan Produsen Lokal

Produsen baterai lokal seperti ABC Battery menilai kebijakan pengembangan ekosistem kendaraan listrik mengabaikan pemain lokal.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu pembuat baterai kendaraan listrik di Indonesia, PT International Chemical Industry (Intercallin) mengharapkan pemerintah agar bisa memberikan dukungan untuk industri baterai lithium lokal.

Marketing Director Intercallin (ABC Battery) Hermawan Wijaya mengatakan bahwa dukungan untuk industri baterai lithium lokal tak kunjung turun dari pemerintah, maka dikhawatirkan industri ini bakal tutup.

“Kalau memang ini mau didorong terus untuk industri litium Indonesia, ya mau tidak mau pemerintah harus memberikan bantuan, tidak bisa dilepas begini. Nantinya, yang ada industri nya akan tutup, karena demandnya terlampau kecil,” terang Hermawan kepada Bisnis, Kamis (9/2/2023).

Lebih lanjut, menurut Hermawan, sikap pemerintah dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik ini dinilai membingungkan. Di satu sisi pemerintah menginginkan percepatan, tetapi industri cell lithium lokal tidak diberikan dukungan.

“Lebih baik support yang sudah ada dan bisa produksi, pemerintah belum memberikan dukungan sama sekali, komunikasi paling hanya dari beberapa instansi terkait,” katanya.

Hermawan juga tidak memungkiri bahwa harga baterai lithium saat ini memang mahal. Meski demikian, dia meminta setidaknya pemerintah memanfaatkan produk baterai lithium yang jelas sudah diproduksi secara lokal.

“Karena situasi kita kan harga nya jadi mahal. Kalau dibilang pemerintah bilang boleh lebih mahal, tapi masalahnya industri kendaraan listrik rata-rata swasta, kalaupun ada BUMN ya ada Wika Gesits, nah Gesits aja lebih memilih impor, jadi kan ini komitmen pemerintah ini bagaimana,” jelasnya.

Adapun, menurut Hermawan, prioritas penggunaan produk lokal harus diutamakan baik hasil BUMN maupun swasta, dilanjutkan penanaman modal asing (PMA), dan impor seharusnya menjadi prioritas ketiga.

“Memang masalahnya masih ada di harga, pemerintah harus mencari solusi agar lokalisasi bisa jalan, sebenernya dukungan pemerintah pada kendaraan listrik [harusnya] benar-benar pada produksi dan dimiliki Indonesia, bisa BUMN atau swasta,”ujarnya.

Alhasil, ketika pemanfaatan produk lokal bisa memberikan banyak keuntungan bagi pemerintah, mulai dari pajak penghasilan badan dan tenaga kerja. Tak hanya itu, imbas juga akan menyasar lingkungan sekitar dan membuat berjalannya roda ekonomi dengan industri baterai cell lithium ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper