Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Finance Racik Program Khusus Buat Kredit Kendaraan Listrik

BRI Finance melihat potensi naiknya permintaan kredit kendaraan listrik yang didorong membaiknya kondisi perekonomian dan insentif pemerintah.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) meracik strategi khusus  menyambut gairah permintaan kendaraan ramah lingkungan alias berbasis listrik di 2023.

Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah melihat animo pasar terhadap kendaraan listrik sepanjang 2022 sebenarnya cukup besar. Hanya saja, realisasinya masih terkendala pasokan dari pabrikan, harga yang masih dinilai mahal, hingga infrastruktur yang belum memadai.

"Potensinya besar, tapi untuk 2022, nasabah masih banyak bertanya, karena mungkin ada peralihan teknologi dari bahan bakar fosil ke tenaga listrik. Mudah-mudahan dengan berbagai insentif pemerintah 2023 ini akan lebih baik. Karena kalau kami lihat yang [segmen debitur] fleet sudah banyak permintaan," ujar Azizah dalam keterangannya, Selasa (3/1/2023).

Menurut Azizah, naiknya permintaan kendaraan listrik, baik tipe yang berbasis baterai (BEV), hybrid electric vehicle (HEV), maupun plug-in hybrid (PHEV), turut didorong membaiknya kondisi perekonomian, munculnya produk-produk terbaru dari pabrikan, serta munculnya insentif dari pemerintah.

Sebagai informasi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pertengahan Desember 2022 lalu mengatakan pemerintah sedang melakukan finalisasi aturan insentif bagi pembelian kendaraan listrik, baik mobil maupun sepeda motor.

Hanya saja, Kementerian Perindustrian menekankan bahwa insentif hanya akan diberikan untuk pembelian kendaraan listrik yang diproduksi oleh perusahaan otomotif yang memiliki pabrik di Indonesia.

Gambaran insentif untuk pembelian mobil listrik mencapai sekitar Rp80 juta, mobil listrik berbasis hybrid Rp40 juta, sepeda motor listrik sekitar Rp8 juta, dan konversi sepeda motor menjadi sepeda motor listrik Rp5 juta.

Di sisi lain, Azizah melihat agen pemegang merek (APM/ATPM) pun telah mempersiapkan diri dengan meluncurkan beragam produk baru sepanjang tahun lalu, karena sejatinya rencana kebijakan tersebut sudah hadir sejak lama.

Misalnya, Hyundai Ioniq 5 pada Maret 2022, MINI Electric pada Juni 2022, BMW IX pada Agustus 2022, BMW I4 pada Agustus 2022, dan Wuling Airev pada Agustus 2022. Adapula, Toyota bZ4X pada November 2022, KIA EV6 pada Desember 2022, Mercedes Benz EQE pada Desember 2022, dan Mercedes Benz EQS pada bulan yang sama.

Untuk sepeda motor listrik, sepanjang 2022 beberapa merek yang meluncurkan produk baru di antaranya adalah Alva One pada Agustus lalu dari PT Electra Mobilitas Indonesia, anak usaha Indika Energy. 

Kemudian, Polytron Fox-R pada November 2022, skuter matik Rakata NX3 dan motor sport Rakata NX8 pada Juli 2022. Ada pula, Segway Motors Indonesia (SMI) dengan empat produk yaitu N9OC, N100, E110L dan E200P pada Agustus 2022 serta United E-Motor dengan produk United TX1800, dan United TX3000.

"Kami bekerja sama dengan berbagai ATPM dan dealer, mengeluarkan program khusus bagi pembiayaan kendaraan bermotor listrik. Agen kami beri reward, atau insentif-insentif sehingga menjadi lebih semangat," tambahnya.

Selain memperkuat kerja sama dengan agen pemegang merek, BRI Finance juga menyambut tren kenaikan pasar pada 2023 dengan mempersiapkan beberapa langkah strategis. Terlebih, indikator pertumbuhan permintaan kredit kendaraan listrik sebenarnya telah terlihat dari tahun lalu.

"Kami mempersiapkan jaringan pelayanan luas, mengoptimalkan dukungan Bank BRI sebagai perusahaan induk, dan pemanfaatan pipeline pembiayaan bagi debitur korporasi terutama BUMN, dan instansi pemerintah. Jadi, ketika ada nasabah potensial yang mau membeli kendaraan listrik bisa melalui BRI Finance," tutupnya.

Sebagai gambaran, tren peningkatan penjualan kendaraan listrik yang pun terlihat pula dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) selaku asosiasi produsen mobil.

Penjualan wholesale atau distribusi mobil listrik dari pabrikan ke dealer per Oktober 2022 mencapai 7.893 unit atau naik 147 persen (year-on-year/yoy) secara tahunan. Jumlahnya tercatat terus meningkat, setidaknya sejak 2019 yang mencapai 812 unit, pada 2020  mencapai 1.324 unit dan 2021 sekitar 3.205 unit.

Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI mencatat sepanjang Januari hingga September 2022 terjual sekitar 28.000 sepeda motor listrik kepada konsumen.

Adapun, animo masyarakat untuk memiliki mobil listrik bekas perhelatan KTT G-20 di Bali November 2022, juga diyakini akan memperkuat pasar kendaraan listrik.

Total ada 1.500 unit kendaraan listrik yang dipinjamkan oleh pabrikan ke pemerintah untuk ajang bergengsi tersebut. Sejumlah tipe mobil yang terlibat, di antaranya Lexus UX 300e, Hyundai Ioniq 5, Genesis G80 Electric, Toyota bZ4X, dan Wuling Air EV.

Di sisi lain, optimisme Azizah terhadap meningkatnya  permintaan kendaraan listrik terlihat pula pada tren kenaikan kredit kendaraan bermotor yang dicatat oleh Bank Indonesia.

Berdasarkan analisis perkembangan uang beredar Bank Indonesia, kredit kendaraan bermotor mencapai Rp113,8 triliun pada Oktober 2022, dan meningkat menjadi Rp116,2 triliun pada November 2022, masing-masing bertumbuh 16,2 persen yoy dan 16,4 persen yoy, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper