Bisnis.com, JAKARTA – Pabrik motor listrik, PT Industri Charged Mobilitas atau Giga-Shed Factory mengungkapkan komponen lokal produknya sudah mencapai 20 persen.
Chief Commercial Officer Charged Indonesia Stephanus Widi menyebutkan, sampai saat ini pabrik Charged Indonesia sudah memiliki TKDN 20 persen.
“TKDN kalo kami hitung sudah mencapai 20 persen sampai dengan saat ini, jadi dalam tempo yang singkat kita tidak hanya melakukan impor 100 persen dan assembly saja disini,” ujar Stephanus di Giga-Shed Factory, di Tangerang, Senin (5/12/2022).
Stephanus menambahkan, Charged Indonesia juga tengah berusaha secara bertahap untuk melakukan lokalisasi produknya. Untuk saat ini, pihaknya baru saja melakukan lokalisasi ban pada motor listrik.
“Secara bertahap kami lakukan lokalisasi untuk menggerakan ekonomi yang ada di Indonesia. Contohnya, kita kemarin baru saja melokalisasi ban [motor listrik],” tambahnya.
Untuk rencana ke depannya, Charged Indonesia akan melakukan lokalisasi secara bertahap. Dengan rencana pada 2024, produk Charged Indonesia akan memiliki TKDN hingga mencapai 50 persen.
Baca Juga
“Jadi ada beberapa line dalam tahap negosiasi sekarang untuk nantinya disupport lokal, karena ada tingkat TKDN yang harus kita penuhi. Tentunya kami akan lakukan secara bertahap, mudah-mudahan dalam dua tahun ke depan [TKDN] bisa sampai dengan 50 persen untuk 2024,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Charged Indonesia telah meluncurkan tiga motor listrik, yaitu Charged Anoa, Rimau dan Maleo. Namun, ketiga motor ini tidak dijual secara ritel melainkan memakai sistem sewa dengan harga Rp1,65 juta per bulan.