Bisnis.com, JAKARTA - Baru-baru ini pemerintah melontarkan wacana pemberian subsidi untuk pembelian kendaraan listrik roda dua (R2) yang berkisar Rp6,5 juta per unit, sedangkan subsidi sejenis bagi roda empat pun tengah disiapkan.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengungkapkan pelaku industri tengah menunggu keputusan tersebut, meskipun telah santer terdengar kebijakan subsidi juga meliputi roda empat.
"Pemerintah sebenarnya sudah ada ya soal regulasi seperti itu, tentu saja itu nanti akan diinformasi, dan lebih diperkaya supaya penggunaan elektrifikasi itu makin masif. Memang harus seperti itu ya," ungkap Warih di ITB, Kamis (1/12/2022).
Namun, mengenai besaran subsidi yang ideal untuk mobil listrik, Warih menilai pemerintah pastinya telah memiliki perhitungan yang matang.
"[Pemerintah] sudah ada datanya. Supaya gap-nya tidak terlalu jauh," tambahnya.
Di sisi lain, Director Corporate and External Affairs Toyota Motor Bob Azam menyebutkan hal yang senada. Hanya saja, ungkapnya, subsidi yang terpaksa menggunakan anggaran tersebut selayaknya juga mempertimbangkan kebutuhan lain seperti sandang dan pangan.
Baca Juga
Sebagai solusi, Bob berharap Indonesia dapat meniru negara tetangga, jika ingin benar-benar mendorong elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
"Lihat saja negara tetangga kita, seperti di Thailand pajaknya itu separuh dari kita, pajak barang mewahnya. Pajak daerahnya enggak ada. Jadi, bayangin betapa jauhnya, tapi negara kita kan masih butuh pendapatan, apalagi sekarang seluruh Pemda sumber pendapatannya itu dari pajak kendaraan," pungkas Bob.