Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Pede Tesla Bakal Bikin Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah melakukan diskusi dengan Elon Musk terkait rencana pembangunan pabrik mobil listrik Tesla di Indonesia.
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengaku yakin Tesla akan menanamkan investasi di Indonesia.

Luhut mengaku telah melakukan diskusi dengan Elon Musk terkait rencana pembangunan pabrik mobil listrik Tesla di Indonesia. Dalam diskusi tersebut, Luhut memamparkan sejumlah keunggulan investasi di Indonesia, mulai dari pangsa pasar 60 juta orang, ongkos produksi yang kompetitif, hingga bahan baku nikel yang berlimpah.

“Market kami besar gimana mau lawan kami ini. Kami kelas menengah 60 juta, penduduk kami 280 juta. Kalian di Thailand berapa, 40, 50 juta? Jadi market size saja kita lebih besar. Jadi kita agak sombong dikit dan pede. Jadi saya bilang ke Tesla, kalau bikin pabrik di sini pasti naik ini [penjualan dan eskpor mobil listrik]. Nggak ada yang nggak naik,” kata Luhut dalam acara Welcoming Stronger Investment Pos-Pandemic di Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Luhut mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan Elon Musk terkait investasi di Indonesia. Namun, dia mengaku belum bisa menyampaikan hasil pembicaraan tersebut ke publik.

"Tapi saya memang masih NDA [non-disclosure agreement] sama mereka, saya enggak boleh cerita sama kalian bapak ibu sekalian apa yang sedang mau kita final-kan dengan mereka, tapi saya yakin, haqqul yaqin mereka pasti akan datang ke kita," ujarnya.

Luhut memastikan bahwa dirinya akan segera memfinalkan rencana investasi Tesla untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Apalagi, menurutnya keunggulan Indonesia lebih besar dibandingkan negara-negara lain yang juga dilirik Tesla.

"Makanya Tesla besok kita bicara lagi sama mereka. Kita lihat mereka mau lari ke mana, tadi materialnya ada di kita, cost kita lebih murah kita bisa 5 cent per kw hour harga listrik, transportasi dari raw material US$2, dia bawa ke China US$15-20, harga listrik 10-12 cent. Siapa yang bisa lawan kita?" ujar Luhut.

Lebih lanjut, Luhut juga mengaku telah banyak bicara dengan pabrikan kendaraan roda empat lainnya untuk membangun ekosistem mobil listrik berbasis baterai. CATL pun telah berkomitmen investasi US$35 miliar demi membangun ekosistem baterai listrik.

"Kita juga diskusi dengan Ford, VW, Bast, jadi jangan bapak ibu sebut kita diatur oleh china tidak, betul awal-awal itu saya lihat Tiongkok yang paling bisa diajak ngomong untuk dia investasi, tapi setelah sekarang orang lihat kita, kita bangun industrinya, kita ajak yang lain semua lari ke kita," ungkap Luhut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper