Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Luhut Tegaskan Setop Produksi Mobil BBM Mulai 2035

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia setop produksi mobil bensin mulai 2035.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana menyetop produksi mobil mesin bensin atau kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) mulai 2035. Hal tersebut sejalan dengan upaya RI berkontribusi menurunkan emisi karbon pada sektor lingkungan.

Luhut menjelaskan sektor transportasi membawa peranan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian dalam negeri.

"Sektor transportasi menjadi pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan emisi. Kita menargetkan pada 2035 tidak ada lagi produksi mobil mesin bensin," pungkas Luhut dalam Seminar Nasional LPS di Nusa Dua Bali pada Rabu (9/11/2022).

Sebagai penggantinya, Luhut menjelaskan pemerintah akan melakukan pengadaan produksi mobil listrik sejalan dengan potensi Indonesia sebagai rantai pemasok baterai kendaraan listrik global.

"Jadi, tahun depan semua anggaran negara akan diprioritaskan untuk pengadaan electric vehicle (EV) tidak ada lagi mobil bakar. jadi itu menurut saya kontribusi kita terhadap lingkungan," tambahnya.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan pemerintah sudah memulai produksi baterai mobil listrik (EV) dengan menggandeng Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. [CATL] dan LG Energy Solution, ataupun sejumlah industri lain. 

Dia menjelaskan gelaran KTT G20 Bali diselenggarakan dengan menggunakan sejumlah mobil listrik dalam setiap operasionalnya. Hal itu dilakukan sebagai keseriusan RI berkontribusi dalam lingkungan.

"Kami mulai beralih ke EV motor dan mobil, jika Anda melihat ke Bali sekarang selama G20 kami mencoba untuk mendorong sebanyak mungkin EV, jadi itu komitmen dan target murni untuk melakukan rehabilitasi," jelas Luhut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper