Bisnis.com, JAKARTA – Dalam upaya percepatan elektrifikiasi kendaraan di Indonesia, pemerintah berharap Indonesia bebas mobil berbasis BBM pada 2035. Sebagai salah satu pemain otomotif terbesar, PT Toyota Astra Motor (TAM) masih melihat beberapa kemungkinan mengenai realisasi wacana tersebut.
Head of Media Relation TAM Dimas Azka mengatakan pasar otomotif akan mengarah ke kendaraan ramah lingkungan, termasuk melalui program elektrifikasi kendaraan.
“Pada dasarnya sudah mengarah ke kendaraan ramah lingkungan, seperti yang dilakukan dengan kebijakan tahun lalu semua engine diesel sudah minimal Euro 4, jadi memang kalau kita lihat step by step-nya ya rasanya tidak menutup kemungkinan untuk itu [Full elektrfikasi 2035],” jelas Dimas saat dihubungi Bisnis, Jumat (7/10/2022).
Namun, Dimas menyebut bahwa elektrifikasi ini tidak bisa dilihat hanya dari produsen otomotif saja, melainkan juga sinergi seluruh pihak dalam percepatan ini. Sebab, proyek elektrifikasi akan mempengaruhi pasar otomotif yang melibatkan peran pemerintah selaku regulator, termasuk kesiapan masyarakat.
Kendati demikian, TAM berkomitmen untuk selalu mendukung visi maupun misi dari pemerintah dalam percepatan elektrifikasi kendaraan ini. “Ya rasanya akan sangat mungkin yah, pada intinya kita akan melihat step by step-nya akan seperti apa, dan pelaku industri juga akan support kemana arah perkembangan EV ini,” lanjut Dimas.
Di samping itu, TAM sendiri sudah mulai menggagas produk elektrik pada 2009, dengan memperkenalkan model HEV. Dalam rentang 2009-2014, TAM telah melego sebanyak 1.220 unit HEV. Kemudian, pada 2015-2020 TAM memiliki sembilan model HEV, satu model PHEV, dan satu model BEV dengan total yang terjual adalah 2.346 unit.
Baca Juga
Sedangkan pada 2021 sampai agustus 2022, TAM sudah menjual produk xEV sebanyak 3.251 unit. Total penjualan itu mengandalkan kehadiran 10 model HEV, 2 model PHEV, dan 1 model BEV yang dipasarkan di Indonesia.