Bisnis.com, JAKARTA – Kelangkaan mikrocip atau semikonduktor masih menghantui pelaku industri otomotif di Tanah Air. Meski begitu, Hyundai Indonesia mengeklaim masih bisa mengatasinya.
“Sampai saat ini untuk Hyundai masih aman,” kata Head of Public Relations PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Uria Simanjuntak saat dikonfirmasi melalui pesan instan, Selasa (28/6/2022).
Uria menjelaskan komunikasi yang terjalin dengan baik antara perusahaan di Indonesia dengan pusat membuat bisnis Hyundai di Tanah Air berjalan tanpa kendala.
“Di sisi HMID sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak Hyundai Motor Company selaku prinsipal Hyundai untuk antisipasi terkait ini,” jelasnya.
Kelangkaan cip semikonduktor memang dihadapi beragam oleh pelaku industri otomotif di Tanah Air. Ada yang bisa mengatasinya sehingga produksi berjalan dengan baik, tetapi ada pula yang tidak.
Bagi yang menjadikan mikrocip sebagai masalah produksi, berdampak pada terbatasnya stok kendaraan. Mau tak mau konsumen harus menunggu cukup lama hingga mobil sampai di tangan pembeli.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara meminta agar Indonesia memiliki pabrik mikrocip sendiri. Hal tersebut disampaikan saat pertemuan bersama pemerintah dan pelaku industri lain.
Kukuh menjelaskan bahwa isu tersebut sering dia sampaikan. Alasannya, semikonduktor menjadi komponen penting dalam memproduksi kendaraan bermotor.
Saat ini, tidak ada satupun kendaraan di dunia yang tidak menggunakan mikrocip. Tak heran produsen sangat bergantung pada barang mungil tersebut
Pada pertemuan dengan pemerintah dan pelaku usaha lain, tambah Kukuh, peserta yang hadir juga mengharapkan serupa.
Semikonduktor bukan hanya menjadi barang penting bagi industri otomotif. Kukuh menerangkan bahwa industri lain seperti elektronik juga membutuhkannya.
“Tapi kan yang perlu didorong adalah semikonduktor dan itu di luar ranah kami. Kami hanya ingin menyampaikan bahwa semikonduktor penting untuk di dalam negeri,” jelasnya saat dihubungi beberapa waktu yang lalu.