Bisnis.com, JAKARTA – Kelangkaan mikrocip atau semikonduktor berdampak pada roda bisnis industri kendaraan hingga produk turunannya.
Head of Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan kelangkaan cip semikonduktor yang terjadi secara global, telah membawa dampak negatif terhadap berbagai sektor industri.
Persoalannya, hingga kini, produk cip semikonduktor diperebutkan berbagai sektor industri, mulai dari elektronik, gawai, hingga otomotif. Industri elektronik masih merupakan konsumen terbesar produk cip.
Andry menilai kerugian akibat kelangkaan cip sangat besar. Berdasarkan catatannya, dari beberapa penelitian, tahun lalu mencapai US$210 miliar untuk industri otomotif global.
“Sampai saat ini industri otomotif masih mengalami hal yang sama. Beberapa mobil tidak bisa diproduksi karena masalah mikrocip,” katanya saat dihubungi, Senin (27/6/2022).
Sayangnya, sektor otomotif menyerap tidak terlalu besar, sekitar 5 sampai 10 persen. “Karena kecil, pasokan semikonduktor untuk otomotif bukan menjadi prioritas sehingga harus menunggu antrean,” kata Andry.
Baca Juga
Karena itu, dia meminta agar pemerintah memikirkan jalan pembangunan pabrik cip semikonduktor di Indonesia. “Karena hal ini sangat strategis,” tegasnya.
Harapan pembangunan pabrik cip semikonduktor juga disampaikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa mikrocip yang langka dan berdampak pada terbatasnya produksi kendaraan sebenarnya sudah di luar ranah organisasi.
“Ini sering kami sampaikan juga. Kami bisa bikin mobil tapi kalau semikonduktornya tidak ada, ya mobilnya tidak jalan. Oleh karena itu, pentingnya kita juga punya industri komponen yang harus memadai,” katanya saat dihubungi, Kamis (16/6/2022).
Kukuh menjelaskan bahwa isu tersebut sering dia sampaikan. Alasannya, semikonduktor menjadi komponen penting dalam memproduksi kendaraan bermotor.
Saat ini, tidak ada satupun kendaraan di dunia yang tidak menggunakan mikrocip. Tak heran produsen sangat bergantung pada barang mungil tersebut
“Tapi kan yang perlu didorong adalah semikonduktor dan itu di luar ranah kami. Kami hanya ingin menyampaikan bahwa semikonduktor penting untuk di dalam negeri,” jelasnya.
Selain mengurangi ketergantungan dari impor, produksi semikonduktor lokal juga bisa memperbesar persentase tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Hal tersebut juga mengurangi ketergantungan pada impor seperti yang diharapkan pemerintah.
“Masa semikonduktor saja harus impor,” ungkap Kukuh.