Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cip Semikonduktor Langka, Produsen Otomotif Kelabakan. Indonesia Bisa Buat Pabrik Sendiri?

Produk cip semikonduktor diperebutkan berbagai sektor industri, mulai dari elektronik, gawai, hingga otomotif.
Suasana Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Suasana Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kelangkaan mikrocip atau semikonduktor berdampak pada roda bisnis industri kendaraan hingga produk turunannya.

Head of Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan kelangkaan cip semikonduktor yang terjadi secara global, telah membawa dampak negatif terhadap berbagai sektor industri.

Persoalannya, hingga kini, produk cip semikonduktor diperebutkan berbagai sektor industri, mulai dari elektronik, gawai, hingga otomotif. Industri elektronik masih merupakan konsumen terbesar produk cip.

Andry menilai kerugian akibat kelangkaan cip sangat besar. Berdasarkan catatannya, dari beberapa penelitian, tahun lalu mencapai US$210 miliar untuk industri otomotif global.

“Sampai saat ini industri otomotif masih mengalami hal yang sama. Beberapa mobil tidak bisa diproduksi karena masalah mikrocip,” katanya saat dihubungi, Senin (27/6/2022).

Sayangnya, sektor otomotif menyerap tidak terlalu besar, sekitar 5 sampai 10 persen. “Karena kecil, pasokan semikonduktor untuk otomotif bukan menjadi prioritas sehingga harus menunggu antrean,” kata Andry.

Karena itu, dia meminta agar pemerintah memikirkan jalan pembangunan pabrik cip semikonduktor di Indonesia. “Karena hal ini sangat strategis,” tegasnya.

Harapan pembangunan pabrik cip semikonduktor juga disampaikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa mikrocip yang langka dan berdampak pada terbatasnya produksi kendaraan sebenarnya sudah di luar ranah organisasi.

“Ini sering kami sampaikan juga. Kami bisa bikin mobil tapi kalau semikonduktornya tidak ada, ya mobilnya tidak jalan. Oleh karena itu, pentingnya kita juga punya industri komponen yang harus memadai,” katanya saat dihubungi, Kamis (16/6/2022).

Kukuh menjelaskan bahwa isu tersebut sering dia sampaikan. Alasannya, semikonduktor menjadi komponen penting dalam memproduksi kendaraan bermotor.

Saat ini, tidak ada satupun kendaraan di dunia yang tidak menggunakan mikrocip. Tak heran produsen sangat bergantung pada barang mungil tersebut

 

“Tapi kan yang perlu didorong adalah semikonduktor dan itu di luar ranah kami. Kami hanya ingin menyampaikan bahwa semikonduktor penting untuk di dalam negeri,” jelasnya.

 

Selain mengurangi ketergantungan dari impor, produksi semikonduktor lokal juga bisa memperbesar persentase tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Hal tersebut juga mengurangi ketergantungan pada impor seperti yang diharapkan pemerintah.

 

“Masa semikonduktor saja harus impor,” ungkap Kukuh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper