Bisnis.com, JAKARTA – Boikot pasokan gas yang dilakukan Rusia membuat beberapa negara Eropa menaikkan permintaan batu bara, termasuk ke Indonesia. Pelaku industri otomotif mengaku juga ketiban rejeki.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan bahwa permintaan kendaraan besar untuk pertambangan, khususnya pengangkutan batu bara naik untuk truk.
“Ini karena permintaan membaik. Yang jelas kita mencoba penuhi market Indonesia,” katanya saat dihubungi, Rabu (22/6/2022).
Yohannes menjelaskan bahwa permintaan tersebut memang tidak langsung tinggi. Yang pasti, gejolak di Eropa terasa langsung di Tanah Air.
“Dari sini kita ketiban rezeki terima orderan tambahan. Otomatis kita harus produksi karena kebutuhan akan truk naik,” jelasnya.
Meski begitu, Yohannes mengakui momen tersebut tak akan bertahan lama. Peningkatan penjualan truk pun belum terdata karena baru terjadi
Baca Juga
“Saya baru tahu karena ini kejadiannya baru saja dan belum ada ke arah sana [perhitungan persentase kenaikan penjualan],” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut Jerman dikabarkan mengajukan permintaan batu bara 5 juta sampai 6 juta ton atau separuh dari kebutuhannya ke Indonesia. Austria pun melakukan hal serupa.
Kemarin, Selasa (21/6/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa mendapat permintaan dari negara sahabat agar Indonesia mengekspor batu bara.
“Waktu Januari kita setop [ekspor] batu bara itu. Ada lima perdana menteri telepon ke saya,” katanya pada pidato Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.