Bisnis.com, JAKARTA – Toyota menyebut kenaikan tarif listrik tak berpengaruh pada penjualan mobil listrik yang dimiliki perusahaannya karena konsumen mereka merupakan kalangan atas.
“Saat ini penjualan mobil listrik kami contohnya Lexus UX BEV adalah untuk segmen premium. Jadi belum ada dampak saat ini,” kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales mobil listrik pada bulan lalu hanya lima unit. Kendaraan tersebut dijual oleh Nissan dan Lexus masing-masing dua unit serta Hyundai satu unit.
Dilihat secara keseluruhan, penjualan wholesales mobil pada Mei tahun ini sebanyak 49.453 unit. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, realisasi tersebut turun 40,33 persen dengan capaian 82.879 unit.
Apabila dibandingkan tahun lalu, penjualan Mei 2022 turun 9,77 persen. Pada Mei 2021 penjualan mobil sebanyak 54.812 unit.
Penjualan wholesales Mei merupakan capaian terendah tahun ini, bahkan sampai Maret tahun lalu. Penjualan terendah dalam setahun terakhir terjadi pada Februari 2021 dengan angka 46.202 unit.
Pertumbuhan ekspansif juga terlihat pada penjualan wholesales sepanjang tahun hingga Mei. Periode untuk tahun ini naik 23,20 persen dari 320.746 tahun lalu jadi 396.153 unit pada 2022.
Sementara itu, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan bahwa mobil listrik punya masa depan yang cerah. Alasannya adalah kebijakan di dunia mengarah pada pengurangan bahan bakar fosil.
“Cepat atau lambat energi fosil akan ditinggalkan dan kita beralih ke yang bersih. Alternatifnya adalah mobil listrik. Jadi, mobil listrik memiliki masa depan untuk mengisi pangsa pasar itu,” jelasnya.