Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh, Mobil Listrik Bekas Belum Dilirik Pasar, Mengapa?

Agen penjual mobil bekas masih enggan menawarkan produk untuk segmen kendaraan listrik. Mengapa?
Hyundai Kona EV dan Hyundai Ioniq EV di Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Sukamukti Bekasi, Jumat (6/11/2020). /KeMenko Marves
Hyundai Kona EV dan Hyundai Ioniq EV di Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Sukamukti Bekasi, Jumat (6/11/2020). /KeMenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA – Agen penjual mobil bekas masih enggan menawarkan produk untuk segmen kendaraan listrik. Mobil ramah lingkungan tersebut masih terkendala harga yang tinggi dan terbatasnya masa pemakaian baterai.

Pemilik Jordy Mobil di Mega Glogok Kemayoran Andi mengatakan bahwa kendala tersebut menjadi pertimbangan dia menawarkan produk mobil listrik bekas. Itu sebabnya dia belum fokus pada segmen kendaraan ramah lingkungan.

“Baterainya juga mahal. Di saat yang sama baterai itu ada masa pakai. Itu otomatis harganya pasti jatuh karena setiap lima tahun sekali harus ganti,” kata Andi saat dihubungi, Senin (30/5/2022).

Andi menjelaskan bahwa sampai saat ini dia belum berani menjual mobil listrik bekas. Kecuali jika ada yang menawarkan dengan harga rendah. Akan tetapi hal tersebut dirasa sangat jarang ditemui. Calon konsumen Jordy Mobil pun pasti berpikir dua kali untuk membeli mobil bekas.

“Mereka tahu harus ada spare sekitar Rp50 juta untuk beli baterai karena mobil bekas umumnya dipakai satu hingga tiga tahun,” ujarnya.

Pemilik Chelsea Mobil Teddy Suhartadi juga mengamini hal tersebut. Pangsa pasar mobil listrik bekas belum terlihat sampai saat ini.

“Mobil listrik masih mahal, jadi masih belum terasa pengaruhi peminat mobil seken,” katanya.

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik baru sepanjang 2022 hingga April hanya terjual 1.020 unit.

Jumlah tersebut untuk semua jenis mobil, baik plug in hybrid electric vehicle (PHEV), hybrid electric vehicle (HEV), dan battery electric vehicle (BEV). Kontribusinya hanya 0,3 persen dari total penjualan ke diler atau wholesales pada periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper