Bisnis.com, JAKARTA- Pasar motor listrik di Indonesia semakin ramai meskipun belum terdapat produk yang sepenuhnya dibesut secara lokal. Sejauh ini, mayoritas motor listrik masih harus diimpor, sebagian besar berasal dari Hong Kong, Taiwan, dan China.
Salah satu produk motor listrik anyar adalah Goodrich. Bisnis.com menemui produk ini sewaktu berkunjung ke Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (25/5/2022).
Motor listrik itu dipajang sebagai bagian upaya riset dari Universitas Diponegoro (Undip). Tim Undip tengah meriset material baterai motor listrik tersebut.
Tampilan motor sangat mirip dengan skuter Vespa yang banyak dipasarkan di Indonesia. Goodrich menjadikan gaya retro Vespa dengan warna cerah seperti merah metalik.
Motor listrik tersebut dilengkapi dinamo bermerk QS Motor 100 watt, sedangkan baterai litium dengan kapasitas 60 Volt buatan PT Swap Energi Indonesia. Setiap kali isi ulang, Goodrich membutuhkan waktu selama 5-6 jam.
Dengan kapasitas itu, Goodrich berhasil menempuh jarak 60 tanpa isi ulang. Kecepatan maksimal Goodrich mencapai 50 kilometer per jam.
Baca Juga
Manajer Marketing PT BF Goodrich Indonesia Dian Swasti mengungkapkan motor listrik tersebut masih didatangkan secara impor dari Hong Kong. “Di sini hanya komponen kaki yang dikerjakan,” ungkapnya kepada Bisnis.com.
Untuk satu unit motor listrik, Goodrich dibanderol sekitar Rp17 juta. Namun sejauh ini belum dipasarkan secara resmi.
“Tunggu nanti pada Agustus baru diluncurkan secara resmi,” kata Dian.
Kedatangan Goodrich tidak lepas dari keberadaan Komunitas Motor Listrik (Kosmik). Dian merupakan salah satu anggota dari komunitas tersebut. Menurut Dian, komunitas itupun aktif mencari cara agar pemasaran motor listrik di Indonesia semakin ramai. “Seperti saya juga mencari, dapat Goodrich ini dari Hong Kong, dan mereka mau masuk,” kata Dian.
Goodrich akan dirakit secara lokal karena diimpor dalam bentuk terurai lengkap (CKD). “Pabrik kami ada di Semarang, yang akan dibuka pada Agustus nanti,” kata Dian.