Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Material dan Energi Naik, Harga Mobil Bakal Ikut Naik?

Pelaku industri otomotif memilih untuk tidak menaikkan harga mobil meski harga material dan energi mengalami kenaikan.
Suasana Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Suasana Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri otomotif memilih untuk tidak menaikkan harga mobil meski harga material dan energi mengalami kenaikan.

Corporate Affairs Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan bahwa kenaikan harga material dan energi menjadi tantangan bagi perusahaan

“Ya betul jadi faktor kenaikan di samping biaya untuk material juga naik,” katanya melalui pesan instan, Minggu (22/5/2022).

Bob menjelaskan bahwa sampai saat ini Toyota belum memikirkan untuk menyesuaikan harga jual atas kenaikan tersebut. Setidaknya ada dua hal yang ditempuh untuk tetap menjaga harga mobil.

Dia mengungkapkan strategi pertama yang dilakukan adalah meningkatkan efisiensi dan produktifitas. Tujuannya agar bisa mencegah kenaikan biaya.

“Kedua, penyesuaian harga harus lihat kemampuan konsumen juga. Apalagi ekonomi belum pulih sepenuhnya,” ujarnya.

Sementara itu, produsen otomotif yang kembali hadir di Indonesia dan meluncurkan produk baru, yakni Subaru, menawarkan mobil the all new Subaru Forester dengan harga yang sudah diperhitungkan.

Chief Operating Officer Subaru Indonesia Arie Christopher Setiadharma mengatakan bahwa saat harga material dan energi turun, perusahaan akan mengevaluasi.

“Yang pasti harga menyesuaikan. Kalau kami bisa sesuaikan, kami sesuaikan. Cuma untuk saat ini memang harga yang taruh segitu,” jelasnya.

Di Indonesia, the all new Subaru Forester diperkenalkan dengan 2 varian trim. Subaru Forester 2.0i-L ditawarkan dengan harga Rp579.500.000 on the road Jakarta dan Subaru Forester 2.0i-S EyeSight Rp659.500.000 on the road Jakarta.

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total penjualan mobil domestik pada April sebanyak 82.877 unit. Realisasi tersebut turun 15,89 persen dari bulan sebelumnya. Pada Maret, total penjualan domestik sebanyak 98.544 unit.

Meski penjualan April 2022 turun secara bulanan (month to month/mtm), masih lebih baik jika dibandingkan tahun lalu (year to year/yty). Penjualan pada 2021 sebanyak 78.908 unit. Artinya, ada kenaikan 5,02 persen.

Jika dilihat sepanjang tahun hingga April (year to date/ytd), penjualan pada 2022 sebanyak 346.849 unit. Realisasi tersebut melonjak signifikan dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 30,43 persen (265.934 unit).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper