Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil asal Jerman, Volkswagen AG mencatatkan torehan positif di awal kuartal 2022. Produsen mobil yang disebut mobil rakyat tersebut mengatakan pendapatan penjualan (sales revenue) pada kuartal I/2022 sudah mencapai 62,7 miliar Euro atau meningkat 0,6 persen di banding periode sama tahun lalu.
Dilansir dari Hindustan Times Auto, Selasa (10/5/2022), Volkswagen mengatakan pendapatan tersebut merupakan hasil bauran penjualan yang lebih baik, penetapan harga yang lebih baik, disiplin biaya konsisten dan fleksibilitas yang disediakan oleh pihak Global Volkswagen.
Volkswagen juga menambahkan pihaknya telah bisa mengurangi dampak kekurangan semikonduktor dengan mengalokasikan berbagai sumber daya antara pasar utamanya yaitu Eropa, China dan Amerika.
Lantaran hal tersebut, Volkswagen mencatatkan laba operasional sebanyak 5 miliar euro atau Rp77 Triliun, perolehan ini pun diklaim lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Volkswagen juga membagikan prospeknya untuk tahun 2022, di mana Volkswagen mengharapkan krisis semikonduktor dapat menjadi lebih baik pada paruh kedua tahun ini.
Adapun, Volkswagen tetap tidak yakin terkait konflik Rusia-Ukraina dan pandemi covid 19 terhadap kelangsungan bisnis Volkswagen.
Baca Juga
CEO Volkswagen Herbert Diess mengatakan Volkswagen telah menunjukan ketahanan di kuartal I/2022 ini, di mana banyaknya tantangan baru di dunia dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Diess menambahkan terlepas dari tantangan yang ada, pihaknya akan terus mendorong ekspansi di pasar pertumbuhan global. Volkswagen akan fokus pada wilayah Amerika Utara terutama Amerika Serikat. Hal tersebut dikarenakan Volkswagen ingin meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 10 persen pada tahun 2030.
Salah satu elemen utama untuk mencapai hal tersebut adalah battery electric vehicle (BEV) atau kendaraan berbasis listrik. Terkait hal ini, Volkswagen mengatakan pihaknya berniat memperkenalkan lebih dari 25 BEV pada akhir dekade ini.
"Volkswagen berkomitmen kuat untuk memperluas jejak globalnya, lebih lanjut mendorong transformasi menjadi penyedia mobilitas digital yang berkelanjutan dan sepenuhnya," tutup Diess.