Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN) memfokuskan penggunaan teknologi kendaraan listrik penuh seperti battery electric vehicle ke mobil premium.
Hal ini dikarenakan mobil listrik masih diminati oleh kelas menengah ke atas dikarenakan harga baterai yang mahal. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksterna TMMIN Bob Azzam.
"Misalkan mobil yang harganya Rp100 juta dikasih baterai jadi harga Rp400 juta, adanya orang - orang marah," ujar Bob kepada Bisnis Jumat (4/3/2022)
Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, Toyota dikabarkan akan menginvestasi sebesar Rp28,3 triliun untuk memproduksi 10 mobil hybrid termasuk 5 mobil plug in hybrid secara lokal di Indonesia
Dalam data tersebut juga dikabarkan Lexus UX300e akan diproduksi lokal, sebelumnya Lexus UX300e ini diimpor dari Jepang. Adapun ketika ditanya terkait hal ini pihak TMMIM tidak memberikan tanggapan.
Pemerintah juga baru- baru ini menetapkan tarif khusus Bea Masuk nol persen untuk kendaraan bermotor yang diimpor dalam kondisi tidak utuh dan tidak lengkap (Incompletely Knocked Down/IKD) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-13/MK.010/2022 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.010/2017 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor yang ditetapkan tanggal 22 Februari 2022.
Baca Juga
Pemerintah beranggapan dari berbagai jenis barang yang diimpor, seperti impor dalam keadaan lengkap tapi belum dirakit (Completely Knocked Down/CKD) dan impor dalam keadaan lengkap dan utuh (Completely Built-Up/CBU).
PMK ini menyasar IKD karena jenis ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar untuk perekonomian domestik mengingat komponen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) IKD yang belum lengkap dipenuhi dengan menggunakan komponen yang dihasilkan produsen dalam negeri.