Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut Investor Otomotif Terbesar 2016-2021, Ada Komitmen Pabrikan Buat EV

Jepang dan Korea Selatan menjadi negara yang rajin berinvestasi di sektor otomotif Indonesia. Hingga 2024, ada beberapa pabrikan yang telah berkomitmen melokalisasi produk kendaraan listrik, terutama teknolog mesin hibrida.
Pabrik Mobil Mitsubishi Motors. /Mitsubishi Motors.
Pabrik Mobil Mitsubishi Motors. /Mitsubishi Motors.

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah terus mendorong agar para prinsipal melakukan investasi sektor otomotif, terutama guna mengembangkan produk berteknologi elektrik. Hingga kini, terdapat komitmen beberapa pabrikan Jepang yang lebih banyak menyasar produk Hybrid Electric Vehicle atau HEV.

Pemerintah tengah  mendorong gelontoran investasi dalam bidang manufaktur otomotif. Teranyar pemerintah melalui Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-13/MK.010/2022 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.010/2017 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor yang ditetapkan tanggal 22 Februari 2022.

Di sisi lain, dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), selama enam tahun belakangan, Jepang dan Korea Selatan tercatat paling besar menanamkan investasi sektor otomotif, masing-masing senilai US$3,69 miliar dan US$1,46 miliar, sedangkan China pasca investasi Wuling hanya menyumbang total modal yang ditanam sekitar US$38,3 juta.

Dari Jepang, komitmen investasi itu datang dari Toyota, Suzuki, Honda, dan Mitsubshi. Berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, Toyota punya komitmen tambahan investasi sekitar Rp28,3 triliun untuk lokalisasi lima model HEV dan PHEV, sedangkan Suzuki tambahan investasi Rp1,2 triliun untuk Hybrid Ertiga dan XL7.

Selanjutnya, Honda berkomtmen untuk menanam dana segar sebesar Rp5,2 triliun hingga 2024 yang dipergunakan untuk mengembangkan HEV model Brio dan BRV. Selain itu, masih terdapat Mitsubhishi yang kembali menambah investasi hingga Rp11,2 triliun, untuk HEV Expander serta lokalisasi dua model baru di Indonesia.

Sementara itu,  Korea Selatan melalui Hyundai sudah menunjukkan komitmen serupa. Boleh jadi, dengan penerbitan aturan terkait pembebasan bea masuk IKD kendaraan listrik, Hyundai akan tancap gas melokalkan dua model EV. Sayangya pihak Hyundai belum memberikan komentar terkait kemungkinan tersebut. 

 

Data Realisasi PMA Otomotif
Negara asal PMA (dalam US$ Juta)2016-2021
ProyekNilai
Korea Selatan1201.462,30
Jepang3.7253.695,90
Thailand6797,30
India  
Jerman3232,90
Malaysia10724,52
Taiwan9812,04
China14638,36
Lainnya410668,05
Total4.7066.031,50
sumber:BKPM, diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper