Bisnis.com, JAKARTA – Serangan Rusia ke Ukraina berdampak pada pemulihan penjualan kendaraan ringan global tahun ini, kata konsultan industri otomotif J.D. Power dan LMC Automotive.
Dikutip Reuters, Sabtu (26/2/2022), para konsultan memangkas perkiraan mereka untuk penjualan kendaraan ringan global sebesar 400.000 unit menjadi 85,8 juta unit, juga karena kenaikan harga minyak dan aluminium yang dapat membuat pembeli enggan membeli mobil dan truk baru.
Pasokan dan harga kendaraan di seluruh dunia akan berada di bawah tekanan tambahan berdasarkan tingkat keparahan dan durasi konflik di Ukraina, kata Jeff Schuster, Presiden Operasi Amerika dan perkiraan kendaraan global di LMC Automotive.
Serangan Rusia di Ukraina menyebabkan harga minyak melonjak menjadi lebih dari US$ 100 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014, dengan Brent menyentuh US$105.
Industri otomotif masih bergulat dengan kekurangan chip global yang memaksa mereka untuk mengurangi produksi, meskipun harga mobil yang tinggi telah mengimbangi dampak itu sampai batas tertentu.
Penjualan ritel kendaraan baru AS bulan Februari diperkirakan turun 5,7 persen menjadi 922.100 unit, meskipun harga transaksi rata-rata ditetapkan untuk mencapai rekor bulanan US$44,460, melonjak 18,5 persen.
Baca Juga
"Gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung, bersama dengan pengumuman penghentian produksi jangka pendek oleh beberapa produsen, berarti bahwa situasi persediaan agregat tidak mungkin berubah pada bulan Maret," kata Presiden Divisi Data dan Analitik J.D. Power Thomas King.
Namun, volume penjualan kendaraan ringan global diperkirakan akan meningkat 5 persen pada tahun 2022, menurut laporan tersebut.