Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fortuner Buatan Karawang Mengawali Penetrasi ke Australia

Indonesia mempunyai keuntungan untuk menggarap pasar otomotif Australia, sebab keudanya telah meneken kerja sama dagang dalam koridor CEPA.
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA- Secara perdana, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN melakukan ekspor ke Australia. Dalam menjalankan misi tersebut, TMMIN melepas Fortuner meretas pasar di “Negeri Kangguru”.

Pelepasan ekspor perdana itupun dihadiri Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.  Agus pun menyebutkan bahwa seluruh mobil Toyota yang akan di ekspor sudah memiliki kandungan lokal alias local purcahse sebesar 75 persen.

Agus mengatakan hal ini sejalan dengan arahan Jolowi terkait peningkatan investasi, nilai tambah, dan memperluas pasar ekspor termasuk membuka pasar ekspor baru.

"Berkaitan investasi, pada sektor otomotif sepanjang 2021 telah mencatat nilai sebesar Rp 22,5 triuliun naik 220 persen dari total nilai investasi di tahun sebelumnya," kata Agus dalam YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/2/2022).

Agus pun menjelaskan ekpor TMMIM pada 2021 sebanyak 119 ribu unit mobil utuh, setara 40 persen dai total ekspor CBU. Menurutnya, dengan ekspor yang sudah mencapai 80 negara, dengan catatan total kinerja ekspor pada 2021 yang mencapai 294 ribu unit CBU, Indonesia mengantongi devisa sekitar Rp52,9 triliun.

Sedangkan ekspor CKD atau terurai mencapai 91 ribu set dengan nilai Rp1,3 triliun, sementara ekspor komponen sebesar 85 juta unit  dengan nilai mencapai Rp29,3 triliun.

Di lain sisi, ekspor TMMIN ini mengakhiri masa penantian Indonesia yang telah lama mengintip peluang pasar otomotif Australia. Sejauh ini, hengkangnya berbagai pabrikan di Australia membuat negara itu sebagai importir sepenuhnya produk otomotif.

Rata-rata penjualan otomotif di Australia mencapai 1,1 juta unit per tahun. Australia mengimpor penuh permintaan mobil itu dari luar negeri, terutama berasal dari Thailand, Jepang, China, dan India.

Karakter pasar itupun hampir serupa dengan Indonesia. Mobil penumpang mendominasi permintaan pasar Australia.

Mobil penumpang jika digabung dengan tipe sport utility vehicle (SUV), setiap tahun bisa mencapai 70% dari total pasar di negeri tersebut. Mobil penumpang kerapkali diisi jenis mobil sedan ataupun crossover, SUV serta mobil komersial yang paling banyak diburu tak lain adalah kabin ganda.

Indonesia memiliki beberapa keunggulan mencuri ceruk pasar otomotif di sana. Sebab, antara Indonesia dan Australia telah terjalin kerja sama dagang dalam koridor CEPA.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper