Bisnis.com, JAKARTA — Industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif mendukung usulan Kementerian Perindustrian untuk menghapus pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) bagi mobil tertentu.
Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) mencatat ada kenaikan penjualan rata-rata 10 persen sejak kebijakan diskon PPnBM diterapkan sejak Maret 2021.
Ketua Dewan Pengawas PIKKO Wan Fauzi mengatakan kenaikan permintaan pada Januari 2022 akan kembali meningkat di level 10 persen hingga 20 persen.
"Perkiraan dari sekarang, [permintaan Januari 2022] bertambah 10 persen sampai 20 persen. [Penjualan] yang naik kebanyakan di kelas-kelas itu [yang mendapatkan diskon PPnBM]. Kalau kelas mobil mahal tidak banyak naiknya," kata Fauzi saat dihubungi, Kamis (30/12/2021).
Dia juga mengatakan kinerja penjualan sepanjang tahun ini sudah mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan 2020. Jika pada tahun lalu penjualan terkoreksi hingga 50 persen, maka pada tahun ini angkanya berada di kisaran 80 persen dari sebelum pandemi.
Dia memperkirakan pada 2022 kinerja penjualan akan mencapai 90 persen dari kondisi sebelum pandemi karena masih ada beban harga material yang tinggi.
"Saya pikir kalau Kemenperin minta diperpanjang ya benar, itu untuk peningkatan [penjualan] kami juga, supaya bisa normal lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Kemenperin mencatat rata-rata utilisasi industri komponen otomotif berada di angka 70 persen pada September 2021, ditengarai sebagai dampak kebijakan diskon PPnBM. Adapun pertumbuhan industri komponen tercatat 44 persen sampai September 2021.
Menurut catatan Kemenperin, insentif PPnBM telah memberdayakan 319 perusahaan industri komponen tier 1. Hal itu juga mendorong peningkatan kinerja komponen di tier 2 dan 3 yang sebagian besarnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM).
Sejalan dengan hal itu, Fauzi juga memperkirakan rata-rata utilisasi IKM komponen otomotif sebesar 70 persen pada 2021. Tahun depan, utilisasi diharapkan dapat mencapai 80 persen.
"[Utilisasi] 80 persen itu sudah bagus. Secara umum tahun ini masih 70 persen untuk IKM komponen," ujarnya.