Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Avanza Baru, Pasokan ke Dealer Toyota Kok Turun?

Per Oktober 2021, pasokan ke dealter Toyota turun 36,2 persen secara bulanan, sedangkan penjualan retail naik 7,2 persen secara bulanan.
Toyota All New Avanza hadir dengan transformasi total dari sisi dimensi, sistem penggerak roda, hingga fitur. /TAM
Toyota All New Avanza hadir dengan transformasi total dari sisi dimensi, sistem penggerak roda, hingga fitur. /TAM

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan pabrik ke dealer atau wholesales PT Toyota Astra Mobil (TAM) turun 36 persen menjadi 21.797 unit per Oktober 2021. Angka ini di bawah rata-rata pasokan per bulan perusahaan tahun ini, yakni 22.961 unit. 

Marketing Director PT TAM Anton Jimmy Suwandi mengatakan bahwa saat ini perusahaan tengah menyeimbangkan antara permintaan dan pasokan. "Tidak terlalu lama menunggu untuk konsumen, dan tidak terlalu lama menjadi stok buat teman-teman di dealer," ujar Anton Jimmy kepada Bisnis pada Senin (29/11/2021).

Sebagai informasi, penjualan secara ritel Toyota mengalami pertumbuhan menjadi 28.367 unit per Oktober 2021, atau naik 7,2 persen secara bulanan. 

Anton menambahkan bahwa penurunan pasokan juga disebabkan oleh adanya peluncuran generasi terbaru Avanza dan Veloz. Sebagaimana diketahui Avanza adalah tulang punggung penjualan Toyota di Indonesia.

"Sehingga supply yang ke dealer di october hanya sisanya saja untuk memenuhi beberapa demand yang masih outstanding, sementara supply baru akan di lakukan di November Onward," tutur Anton.

Pada Oktober 2021, suplai Avanza dari pabrik ke dealer hanya sekitar 1.700 unit. Padahal rata-rata pasokan Avanza ke dealer sekitar 6.000 unit per bulan. 

Pasokan ke dealer Toyota yang turun menyebabkan capaian industri ikut merosot. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Oktober 2021 turun 10,2 persen secara bulanan. 

Industri mencatat penurunan sebesar 8.577unit. Toyota sendiri melaporkan penurunan 12.316 unit. 

Berdasarkan data Gaikindo, Daihatsu pun menurunkan pasokan ke dealer, tetapi tidak signifikan atau hanya 3 persen menjadi 17.020 unit. 

Adapun merek non-Astra mengalami peningkatan, terlihat dari Mitsubishi yang naik 7 persen menjadi 13.109 dari 12.200 unit. Honda, naik 70 persen ke angka 5.861 unit, setelah sebelumnya volume penjualan wholesales perusahaan anjlok 53 persen menjadi 3.453 unit.

Turunnya pasokan Honda pada bulan September sebelumnya sempat dijelaskan manajemen sebagai akibat dari gangguan pasokan komponen, sehingga mempengaruhi aktivitas produksi Honda di Indonesia. 

Honda Brio dan Honda Mobilio adalah dua model yang terdampak, padahal kedua model ini memberikan kontribusi cukup besar. Dan Suzuki dan Nissan mencatatkan pertumbuhan penjualan menjadi 7.624 unit dan 606 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper