Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Honda Indonesia Prioritas Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

PT Honda Prospect Motor menilai konsumen mobil listrik terbilang loyal. Hal ini berdasarkan hasil penjualan model CR-Z dan Civic Hybrid.
Honda CR-Z. /Jibi-Wahyu Dharmawan
Honda CR-Z. /Jibi-Wahyu Dharmawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) memastikan pengembangan dan penjualan mobil listrik akan menjadi prioritas.

Direktur Bisnis Inovasi, Penjualan, dan Pemasaran HPM Yusak Billy mengatakan elektrifikasi memang sudah menjadi bagian dari visi Honda di masa mendatang. Saat ini Honda sendiri sudah memiliki berbagai opsi teknologi untuk mendukung elektrifikasi di Indonesia.

Dia menyampaikan Honda Indonesia saat ini masih memerlukan waktu untuk edukasi mengenai teknologi mobil listrik kepada konsumen Tanah Air. "Pada saat yang sama kami juga terus mempelajari berbagai regulasi, infrastruktur, dan kebutuhan konsumen agar dapat menentukan teknologi yang paling tepat untuk konsumen di Indonesia," sebutnya kepada Bisnis, Senin (27/9/2021).

Adapun, sebelumnya mobil listrik Honda e dikabarkan segera masuk Indonesia. Hal ini seiring dengan tersiarnya kabar pendaftaran hak paten kendaraan tersebut di Indonesia.

Kendati demikian, Billy menegaskan hal tersebut lazim dilakukan sebuah perusahaan untuk melindungi hak kekayaan intelektualnya secara global. "Karena itu, pendaftaran paten tidak selalu menandakan sebuah model akan dipasarkan di suatu negara," jelasnya. 

Billy menambahkan di Indonesia Honda pernah memasarkan beberapa model hybrid, di antaranya Civic Hybrid dan CR-Z. Dia mengakui penjualan model tersebut tidak sebanyak produk lain, tetapi mobil-mobil ini cukup memiliki konsumen yang loyal.

"Untuk CR-Z yang berada di segmen mobil sport, tercatat penjualan total sebesar 822 unit selama periode tahun 2013 hingga 2019," sebutnya.

Sementara itu, pemerintah telah memiliki peta jalan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia hingga 2035.

Produksi EV diharapkan mencapai 400.000 unit pada 2025, 600.000 unit per tahun pada 2030, kemudian 1 juta unit per tahun pada 2035. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper