Bisnis.com, JAKARTA—General Motors Co. menarik hampir 69.000 kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Chevrolet Bolt di seluruh dunia terkait risiko kebakaran dan akan mengganti modul baterai yang rusak sesuai kebutuhan.
Produsen mobil terbesar Amerika Serikat itu mengatakan bahwa para ahli dari GM dan LG sebagai pembuat baterai telah mengidentifikasi kehadiran simultan dari dua cacat manufaktur langka di sel baterai yang sama sebagai akar penyebab kebakaran baterai di Chevrolet Bolt EV tertentu.
GM mengatakan akan mengganti modul baterai yang rusak dalam populasi penarikan, meskipun tidak jelas berapa banyak yang rusak. Penarikan tersebut mencakup 50.925 kendaraan di Amerika Serikat.
Insinyur GM dan LG sedang bekerja untuk menyelesaikan semua langkah proses perbaikan, mencakup proses inspeksi dealer potensial. Perbaikan yang dilakukan pun dapat mengganti paket lengkap atau modul yang dicurigai. “Pertanyaannya adalah apakah GM memiliki kemampuan teknologi untuk mendeteksi dan mengidentifikasi baterai yang rusak. Jika tidak, mereka mungkin harus mengganti baterai total yang akan memakan biaya, seperti yang dilakukan Hyundai,” kata pakar baterai Korea Selatan Park Chul-wan dikutip dari Antara, Minggu (25/7/2021).
Pihak GM menyebutkan sebelumnya bahwa baterai tegangan tinggi yang ditarik diproduksi di fasilitas LG Chem Ltd Ochang, Korea Selatan. Penarikan tersebut tidak berdampak pada kendaraan Bolt yang lebih baru dengan baterai generasi berikutnya.
Kendaraan Chevrolet Bolt yang ditarik kembali berasal dari model tahun 2017—2019 dan pertama kali ditarik karena potensi kebakaran pada baterai tegangan tinggi di bawah bantalan bawah kursi belakang.
GM pun telah mengkonfirmasi sebanyak sembilan kebakaran Bolt.