Bisnis.com, JAKARTA — Belum lama ini Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan sejumlah pabrikan otomotif Indonesia yang akan meluncurkan mobil listrik hybrid. Satu di antaranya adalah Suzuki yang katanya akan merilis mobil yang menggendong mesin konvensional dan mesin bertenaga listrik pada 2022.
Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donnny Saputra memberikan komentar terkait isu peluncuran mobil hybrid Ertiga pada tahun depan.
Dirinya sejauh ini belum bisa berbicara banyak soal rumor munculnya kendaraan hybrid Ertiga pada 2022 mendatang.
Kendati demikian, Donny mengatakan bahwa pihak Suzuki telah merencanakan konsep mobil hybrid pada produknya.
“Sebetulnya kami sudah pernah menjual mobil hybrid pada Ertiga. Jadi pengimplementasian konsep hybrid pada produk-produk kami sudah kami rencanakan,” katanya kepada, mengutip Tempo (17/7/2021).
Adapun Suzuki memang sudah tidak asing lagi dengan hybrid. Mengingat, mereka pernah menciptakan Ertiga Diesel Hybrid pada 2017 lalu.
Mobil ini memiliki sistem hibrida tanpa menggunakan baterai lithium seperti kendaraan full hybrid pada umumnya.
Kendaraan tersebut dilengkapi dengan tiga teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), yakni mesin diesel, aki kapasitas 70 Ah dan teknologi Intergrated Starter Generator (ISG).
Sementara itu pabrikan otomotif lain juga sudah menyatakan kesiapan menyambut era kendaraan listrik di Indonesia. PT Honda Prospect Motor misalnya tengah mengkaji teknologi yang paling cocok untuk dijual di Tanah Air.
PT Toyota Motor Manufacturin Indonesia telah menyatakan akan mulai produksi mobil hybrid 2022. Pabrik akan mentransformasi model yang sudah ada saat ini.
Lebih cepat dari yang lain, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia menyatakan hendak produksi mobil listrik pada 2021.
Kendati banyak pabrikan otomotif menyatakan kesiapan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan pemasaran mobil listrik di Indonesia masih memiliki sejumlah kendala, yakni infrastruktur dan harga.
Infrastruktur yang dimaksud adalah jumlah stasiun pengisian daya yang masih belum memberikan kepercayaan diri kepada pengguna mobil listrik. Soal harga, menurut Gaikindo, mobil listrik masih dipasarkan dengan harga tinggi atau di atas Rp600 juta. Padalah daya beli konsumen paling gemuk di Tanah Air berada pada rentang harga Rp200 juta hingga Rp300 juta.