Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja produksi pabrikan kendaraan roda empat atau lebih di Indonesia sepanjang Mei 2021 mengalami penurunan secara bulanan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total produksi mobil pada Mei 2021 mencapai 63.636 unit. Jika dibandingkan dengan April, kinerja itu merosot sebesar 32 persen. Padahal, selama Mei insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) nol persen masih berlaku.
Masih berdasarkan laporan Gaikindo, hampir semua merek mengalami penurunan produksi, terutama pabrikan yang mendapatkan relaksasi PPnBM.
Sepanjang bulan lalu, produksi Toyota tercatat melemah 37,2 persen secara bulan. Tren penurunan itu juga dilalui Daihatsu, yang produksinya merosot sebesar 90,9 persen, Mitsubishi Motors turun 40 persen, Honda 52,4 persen, dan Suzuki 47,9 persen.
Di sisi lain, total kumulatif produksi kendaraan roda empat atau lebih sepanjang Januari–Mei 2021 mengalami pertumbuhan jika dibandingkan tahun lalu. Sepanjang 2021, total kumulatif produksi mobil mencapai 413.116 unit, sedangkan tahun lalu 351.954 unit.
Tak hanya dari sisi produksi, kinerja penjualan ritel otomotif dalam negeri turut mengalami penyusutan. Bulan lalu, penjualan ritel atau pengiriman mobil ke konsumen melorot menjadi 64.175 unit atau turun 19,3 persen secara bulanan.
Hampir seluruh penjualan merek mobil terkoreksi, termasuk yang mendapatkan insentif PPnBM seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Suzuki, dan Wuling.
Sementara itu, secara akumulasi, total penjualan ritel pada Januari–Mei tumbuh bila dibandingkan dengan tahun lalu. Sepanjang lima bulan pertama 2021, penjualan kendaraan bermotor roda empat dan lebih mencapai 322.128 unit atau naik 23,6 persen secara tahunan.
Masih berdasarkan sumber informasi yang sama, penjualan mobil dari pabrik ke dealer turun lebih dalam atau 30,5 persen secara bulanan, menjadi 54.815 unit. Namun, secara akumulasi Januari–Mei 2021, naik 29,2 persen secara tahunan atau menjadi 320.749 unit.