Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil asal Korea Selatan Kia Corp dan pemasok baterai mobil listrik, SK Innovation Co., akan berkolaborasi mendaur ulang baterai bekas.
Menurut Kia, daur ulang limbah baterai mobil listrik guna mengamankan logam berharga dan mengurangi limbah.
Yonhap menyebutkan hari ini, Jumat (30/4/2021), bahwa SK Innovation memasok baterai lithium-ion untuk mobil listrik Kia EV6 dan model EV lainnya.
Kementerian Energi Korea Selatan memperkirakan jumlah baterai bekas akan melonjak dari 1.400 pada 2020 menjadi lebih dari 67.000 pada 2030. Lalu menjadi 2,45 juta baterai bekas kendaraan listrik pada 2040.
Kia dan SK Innovation Co. akan bekerja sama memproses dan menggunakan kembali baterai bekas dalam sistem penyimpanan energi (ESS) atau memulihkannya untuk dijadikan baterai baru. Proses daur ulang limbah baterai mobil listrik ini dapat menurunkan biaya produksi.
Nilai bahan baku baterai mobil listrik, seperti lithium, nikel, dan kobalt, mencapai lebih dari setengah biaya produksi baterai tersebut. Maka dengan meningkatnya permintaan baterai kendaraan listrik, daur ulang limbah baterai itu semakin penting.
SK Innovation menuturkan bahwa proyek daur ulang limbah baterai mobil listrik bersama Kia juga akan mengurangi bahan baku yang akan masuk ke tempat sampah dan mencemari tanah dan air.
Sebelumnya, Presiden dan CEO Kia Motors Ho Sung Song mengumumkan bahwa perusahaan akan mempercepat peta jalan elektrifikasinya. Pabrikan asal Korea Selatan tersebut mengumumkan ada 11 model mobil listrik yang tersedia pada tahun 2026.
Sebanyak tujuh di antaranya akan dibangun dengan platform kendaraan listrik Hyundai Motor Group. Seperti diketahui kedua pabrikan mobil Korea Selatan ini telah berafiliasi sejak lama.