Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Listrik Tesla Didenda Soal Isu Lingkungan di Jerman

Tesla disebut tidak mematuhi peraturan lokal tentang daur ulang baterai.
Fasilitas produksi Tesla Inc di Amerika Serikat. /Reuters
Fasilitas produksi Tesla Inc di Amerika Serikat. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Perlindungan Lingkungan Jerman (EPA) mengirimkan pemberitahuan ke Tesla bulan ini karena gagal memberikan laporan yang membuktikan kepatuhan terhadap aturan setempat. 

Mengutip carscoops, Kamis (29/4/2021), Tesla disebut tidak mematuhi peraturan lokal tentang daur ulang baterai.

Tesla sebelumnya menyatakan bahwa mereka telah menanggapi semua permintaan informasi dari EPA dan membantah tuduhan tersebut. Produsen mobil itu juga menambahkan bahwa mereka tidak berharap memiliki "dampak material yang merugikan" pada bisnisnya, tetapi hasil dari pemberitahuan EPA masih belum ditentukan.

Badan lingkungan Jerman UBA juga mengeluarkan denda sebesar 12 juta euro atau setara Rp210,69 miliar (kurs Rp17.560) kepada anak perusahaan Tesla di Jerman. Dalam pengajuan, Tesla berpendapat bahwa pihaknya terus mengambil kembali paket baterai dan telah menolak keputusan tersebut, sehingga jumlah akhir hukuman masih belum diputuskan.

Ini bukan satu-satunya masalah yang dihadapi Tesla di Jerman, karena pembuat mobil tersebut menghadapi lebih banyak denda dari pemerintah di sana. Dalam pemeriksaan rutin oleh pihak berwenang di Pabrik Tesla Berlin Gigafactory, Kementerian Lingkungan Brandenburg menemukan bahwa pipa yang digunakan tidak cocok untuk air limbah industri, sehingga mengancam air minum di kawasan itu.

Sementara itu Elon Musk baru-baru ini mengkritik pemerintah Jerman karena birokrasinya, menuduhnya tidak memahami urgensi perusahaan miliknya dalam memerangi perubahan iklim. Sebuah laporan sebelumnya menunjukkan bahwa pembangunan Gigafactory Jerman mungkin tidak selesai musim panas ini.

Adapun seperti diketahui, Tesla merupakan pabrikan mobil yang fokus pada pengembangan kendaraan listrik. Saat ini seluruh model yang dipasarkan perusahaan ini adalah mobil bertenaga listrik murni atau hanya mengandalkan baterai sebagai sumber penggerak.

Seperti diketahui, dalam masa transisi kendaraan listrik, sejumlah pabrikan merilis produk bertenaga baterai yang masih menggendong mesin konvensional atau disebut hybrid. Mobil ini memungkinkan penggunanya tetap menggunakan bensin. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper