Bisnis.com, JAKARTA — Mitsubishi Motors Corp. menyerah pada malaise yang mencengkeram industri otomotif dunia. Pabrikan akan memangkas produksi sebanyak 16.000 mobil secara global bulan depan karena kekurangan cip semikonduktor, menurut juru bicara perusahaan, mengutip Bloomberg, Minggu (25/4/2021).
Produsen mobil Jepang itu memproduksi 90.745 unit secara global pada Januari dan 88.754 mobil pada Februari, menurut situs webnya. Dengan demikian pemangkasan produksi tersebut hampir mencapai 20 persen dari total utilitas.
Sementara itu daftar pabrik pembuat mobil yang menganggur di seluruh dunia karena kekurangan semikonduktor global semakin meningkat, sebuah tanda bahwa tantangan rantai pasokan semakin sulit.
Jaguar Land Rover Automotive Plc pada pekan yang sama mengatakan akan menghentikan produksi di beberapa pabrik di Inggris, sedangkan pabrikan Prancis Renault SA mengatakan dapat bertahan melampaui kuartal ini.
Pembuat suku cadang Jerman Robert Bosch GmbH memperingatkan industri otomotif mungkin harus menghadapi situasi yang tidak memuaskan selama beberapa bulan mendatang.
Adapun krisis cip semikonduktor diawali dengan meningkatnya permintaan peralatan elektronik, seperti ponsel dan konsol game selama pandemi Covid-19. Kemudian badai musim dingin di Texas, Amerika Serikat dan kebakaran di pabrik cip otomotif Renesas Electronics Corp. Jepang memperburuk situasi tahun ini.
Meskipun Toyota Motor Corp, pembuat mobil terbesar di dunia, telah mengatur sistem pengadaan dan proses internalnya sedemikian rupa sehingga relatif lolos dari krisis, perusahaan Jepang lain tidak seberuntung itu. Subaru Corp. awal bulan ini menghentikan operasinya di pabrik mobil AS dan Nissan Motor Co akan mengurangi produksi mobil sebanyak 3.000 unit pada April.
Diberitakan sebelumnya, krisis cip semikonduktor mulai berdampak pada produksi mobil di China. Padahal pelaku industri berharap pasar mobil terbesar di dunia ini dapat menjadi ujung tombak pemulihan global di sektor otomotif.
Volkswagen (VW), produsen mobil asing terbesar di China yang ingin menjual lebih dari empat juta kendaraan di negara itu, mengatakan dampak dari kekurangan itu tetap berlanjut pada kuartal kedua tahun ini.