Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah mobil listrik Tesla tanpa pengemudi mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah pohon dan terbakar di Spring, Texas, Amerika Serikat.
Dilansir dari The Verge, Senin (19/4/2021), kecelakaan mobil Tesla Model S keluaran 2019 ini terjadi pada pukul 21.00 waktu setempat.
Berdasarkan laporan media setempat KHOU di Houston, petugas penyelamatan harus menggunakan 30.000 galon air selama empat jam untuk memadamkan api dari mobil tersebut di saat baterai mobilnya masih terbakar.
Otoritas setempat telah berupaya menghubungi Tesla untuk meminta cara dari memadamkan api dari mobil dan baterainya, tetapi belum jelas apakah mereka telah mendapatkan respons apapun dari perusahaan milik Elon Musk itu.
Penyelidikan awal dari petugas kepolisian menunjukkan mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan gagal saat membelokkan mobilnya, kemudian melaju ke luar jalur kendaraan dan menabrak pohon.
Salah satu korban yang tewas di kursi penumpang depan dan satu lagi di kursi belakang. Kepada media lokal KPRC, polisi dari Harris County Precinct 4 Mark Herman mengatakan bahwa mobil tersebut tidak memiliki pengemudi ketika kejadian berlangsung.
Baca Juga
"[Para investigastor] 100 persen percaya bahwa tidak ada orang di kursi pengemudi yang mengendarai mobilnya saat kejadian. Mereka yakin [akan hal tersebut]," ujar Herman sebagaimana dilaporkan KHOU.
Akan tetapi, laporan lebih lanjut belum diketahui apakah mobil tersebut memiliki sistem asisten pengemudi Autopilot yang aktif. Tesla belum memberikan keterangan maupun merespon permintaan konfirmasi terkait dengan kecelakaan ini.
Setidaknya hingga saat ini, tercatat ada 23 kecelakaan terkait dengan sistem Autopilot di Amerika Serikat yang diinvestigasi oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional. Kecelakaan ini diduga merupakan kecelakaan pertama yang tidak memiliki seorang pengemudi mobil di kursi pengemudi.
Tesla telah mengimbau para pengguna mobilnya bahwa sistem Autopilot bukanlah sistem pengemudian mobil otomatis dan membutuhkan pengawasan ketat ketika digunakan di jalanan. Perusahaan Tesla sendiri hanya melakukan pengecekan pada sensor di bagian setir mobil yang menyisakan adanya potensi penyalahgunaan, di mana hal ini telah ditegur oleh Dewan Keselamatan Transportasi pada tahun lalu.
Selain itu, Tesla juga telah menyediakan panduan bagi para petugas penyelamatan yang berhadapan dengan kebakaran pada bagian baterai mobil elektrik mereka. Hal ini diperhatikan mengingat kebakaran baterai menimbulkan masalah dengan adanya energi yang tersisa di dalam baterai bahkan setelah api pada baterai dipadamkan.