Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara PPnBM, Penjualan Mobil Turun 15 Persen per Februari 2021

Gaikindo mencatat penjualan ritel roda empat pada Februari mencapai 49.202, sedangkan pada Januari dealer mampu melego 52.909 unit kendaraan ke konsumen.
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Display penjualan mobil baru di salah satu dealer Honda di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pengumuman pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBm) untuk mobil tertentu yang digencarkan sejak Februari 2021 membuat konsumen menahan pembelian ke bulan Maret.

Alhasil, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel kendaraan roda empat atau lebih pada Februari turun 15 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Adapun, penjualan pabrik ke dealer (wholesales) terkoreksi 7,5 persen.

Gaikindo mencatat penjualan ritel roda empat pada Februari mencapai 49.202, sedangkan pada Januari dealer mampu melego 52.909 unit kendaraan ke konsumen.

Hampir semua merek mengalami penurunan pada Februari. Penjualan ritel Toyota turun 18 persen dibandingkan Januari 2021, sedangkan Daihatsu turun 11,7 persen, Honda 14,9 persen, Suzuki 17,1 persen, dan Mitsubishi 12,7 persen.

Penurunan kinerja penjualan ritel pada Februari sebetulnya sudah terprediksi oleh para agen pemegang merek. Salah satunya diungkapkan oleh Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra.

“Melihat dari perkembangan surat pemesanan kendaraan [SPK] setelah pengumuman relaksasi PPnBM, umumnya masyarakat menunda pembelian. Jadi, akan turun,” ujar Amelia dalam konferensi pers virtual pada 19 Februari 2021.

Dia menambahkan meski mengalami penurunan, keputusan konsumen untuk menunda pembelian diharapkan mampu mengerek penjualan pada 3 bulan berikutnya.

“Meski mengalami penurunan penjualan pada Februari 2021, kami yakin program tersebut bisa menstimulus pasar khususnya masyarakat yang punya niat membeli mobil. Jadi, bulan-bulan setelahnya naik,” ucapnya.

Di sisi lain, Divisi Marketing & Customer Relation PT Astra International-Daihatsu Hendrayadi Lastiyoso mengatakan bahwa penurunan penjualan pada Februari 2021 juga disebabkan oleh sedikitnya hari kerja.

“Perbedaannya dari bulan biasa ialah dua sampai tiga hari. Jumlah itu sangat berarti bagi penjualan. Jadi, umumnya akan turun, tetapi nanti naik lagi terlebih ada relaksasi,” ujarnya.

Pemerintah secara resmi menghapus PPnBM pada 1 Maret 2021. Aturan yang berdampak pada penurunan harga mobil ini akan berlaku hingga Mei 2021.

Selanjutnya, insentif tersebut akan direlaksasi secara bertahap. Pada Juni–Agustus pemerintah akan menanggung 50 persen PPnBM dan September–November 25 persen.

Insentif ini berlaku untuk kendaraan penumpang 4x2, 1.500 cc ke bawah, dan diproduksi di Indonesia dengan kandungan lokal 70 persen.

Total ada 21 model yang mendapatkan relaksasi pajak, mulai dari Toyota Avanza, Honda Brio, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander Cross, Suzuki XL7, hingga Wuling Confero.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper